Sukses

Perang Meriam Karbit, Hiburan Khas Lebaran di Jonggol Bogor

Ada 60 meriam karbit dalam festival yang disebut "ngadu bedhug" atau mengadu suara meriam ini di Jonggol, Bogor.

Liputan6.com, Bogor - Suara ledakan menggema di sisi barat dan timur Sungai Cipamingkis, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Minggu, 2 Juli 2017 sore.

Suara ledakan yang berasal dari puluhan moncong meriam karbit itu silih berganti memekakkan telinga. Setiap ledakan selalu diikuti sorak sorai dan tawa dari ratusan warga yang berkumpul di tengah persawahan.

Ada 60 meriam karbit dalam festival yang disebut ngadu bedhug atau mengadu suara meriam ini. Meriam yang terbuat dari batang kayu pohon randu ini diletakkan mengarah sungai.

Peserta dibagi menjadi dua kelompok dan setiap kelompok menempati posisi saling berseberangan, sehingga terlihat seperti sedang terjadi perang sungguhan.

"Ada empat desa yang ikut terlibat dalam acara ini," kata Amen, panitia penyelenggara Ngadu Bedhug, Senin, 3 Juli 2017.

Menurut Amen, acara tersebut sudah menjadi tradisi masyarakat Jonggol. Selain untuk menyambut Syawalan, juga menjadi hiburan warga pasca-Lebaran.

"Untuk festival ini diselenggarakan selama dua hari, yakni Sabtu-Minggu kemarin, mulai pagi hingga sore," ujar Amen.

Camat Jonggol Beben Suhendar mengatakan festival perang meriam ini menjadi hiburan khas Lebaran bagi warga Jonggol.

"Acara ini juga murni swadaya masyarakat," ujar Beben.

Setiap diselenggarakan festival meriam ini, pengunjung ramai berkunjung. Masyarakat yang menyaksikan festival tersebut tidak hanya berasal dari Kecamatan Jonggol, tetapi juga dari beberapa wilayah di Bogor, bahkan dari Bekasi, Depok, hingga Jakarta.

"Perang meriam karbit ini juga selalu dinanti-nantikan warga Jonggol," kata dia.

 

 

Saksikan video di bawah ini: