Patroli, Jembrana - Seorang pemuda di Desa Pengambengan, Jembrana, Bali, terpaksa dipasung ibunya karena mulai mengganggu bahkan merusak rumah warga sekitar. Pemuda berusia 17 tahun ini mengalami gangguan mental sejak kecil. Namun karena keterbatasan ekonomi, sang orangtua tidak sanggup membiayai pengobatannya, apalagi sang ayah menderita stroke sejak lama.
Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Selasa (4/7/2017), Hasnah, sang ibu, sebenarnya tidak tega anaknya, Mistari, dipasung apalagi harus ditempatkan di luar rumah. Namun Hasnah tidak punya pilihan lain. Pasung dengan memborgol tangan dan kaki sudah dilakukan sejak Mistari berumur 2 tahun.
Kondisi rumah keluarga ibu Hasnah sedikit menggambarkan keadaan ekonomi mereka, sehingga tidak bisa memberikan pengobatan kepada Mistari. Apalagi beban Hasnah bertambang lantaran sang suami hanya bisa berbaring di ranjang selama 20 tahun terakhir karena menderita stroke, sehingga tidak bisa diharapkan mengawasi Mistari.
Advertisement
Pasung menjadi pilihan terakhir, karena Mistari sering lari menjauh bahkan mengganggu para tetangga. Mistari diketahui menderita gangguan mental sejak kecil, tapi pemerintah setempat belum memberikan perhatian kepada keluarga miskin ini.
Saat ini, Hasnah sudah mengantongi Kartu Indonesia Sehat (KIS), tapi itu dirasa masih belum cukup untuk membantu pengobatan Mistari dan suaminya.