Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya masih kesulitan mengungkap pelaku penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Padahal, waktu penyelidikan sudah berlangsung hampir tiga bulan.
50 Lebih saksi telah diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya. Bahkan, sebanyak 38 CCTV di sekitar lokasi kejadian juga diperiksa. Namun polisi belum juga mendapatkan titik terang.
Baca Juga
"CCTV saja 38 (yang diperiksa). Kendalanya, 500 meter radius itu banyak yang (videonya) beresolusi rendah," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Kamis 6 Juli 2017.
Advertisement
Selain terkendala jarak, kata Argo, objek yang tertangkap CCTV juga tidak jelas lantaran kondisinya gelap. Meski begitu, polisi tetap berupaya mengungkap pelaku dengan membuat sketsa wajah berdasarkan keterangan saksi yang sempat melihat orang mencurigakan.
Nantinya, sebanyak tiga sketsa yang sudah dibuat itu akan dicocokkan dengan petunjuk-petunjuk lain, seperti citra yang tertangkap CCTV.
Polisi terlihat cukup berhati-hati dalam menangani kasus ini. Mereka tak ingin proses penyelidikan yang buru-buru dan sembarangan justru akan menjadi bumerang bagi kepolisian.
"Bener nggak nih pelakunya. Jangan sampai salah, kita dituntut. Yang saat ini kan baru sketsa, ada orang di situ. Belum ada yang lihat secara jelas pas kejadian," ucap Argo.
Penyidik senior KPK Novel Baswedan diserang orang tak dikenal menggunakan air keras pada Selasa, 11 April 2017. Penyerangan terjadi saat Novel baru saja keluar dari masjid di kompleks perumahannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, usai melaksanakan salat Subuh berjamaah.
Hingga saat ini, Novel masih menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Singapura akibat luka parah di bagian wajah dan matanya.
Saksikan video di bawah ini: