Liputan6.com, Hamburg - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan bilater dengan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg di sela-sela KTT G20 di Hamburg, Jerman. Jokowi menawarkan formalisasi kerja sama bidang perikanan.
"Saya ingin mendorong formalisasi kerja sama di bidang ini, mencakup pemberantasan IUU Fishing, tata kelola perikanan, budidaya berkelanjutan dan perlindungan laut," kata Jokowi, Sabtu 8 Juli 2017.
Nilai perdagangan Indonesia dan Norwegia terus mengalami peningkatan. Tahun 2016 naik 40,5 persen dibanding 2015. Kemudian, investasi mengalami peningkatan sebesar 772 persen, termasuk peningkatan investasi portofolio dari Pension Global Fund Norwegia.
Advertisement
"Perkembangan positif ini perlu terus kita pertahankan atau bahkan ditingkatkan," imbuh Jokowi.
Tren positif ini tentu harus terus dipertahankan kedua negara. Terlebih Indonesia sudah mendapat peringkat investment grade dari tiga lembaga rating dunia.
"Saya juga harapkan dukungan Yang Mulia agar negosiasi Indonesia-EFTA CEPA (European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement) dapat diselesaikan tahun ini," ucap Jokowi.
Presiden juga meminta Norwegia membantu Indonesia menjelaskan soal Resolusi Parlemen Norwegia mengenai kelapa sawit. Resolusi ini tidak sejalan dengan semangat kerja sama REDD+ antara Indonesia dan Norwegia.
"Saya percaya bahwa Pemerintah Norwegia akan mendukung hubungan perdagangan yang terbuka dan fair," tutur Jokowi.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
Saksikan video di bawah ini: