Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membawa serta keluarga saat kunjungan ke Turki dan Jerman. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan ini merupakan cara Jokowi mencuri waktu untuk bisa bersama dengan keluarga.
Dia menjelaskan Presiden di Indonesia tidak mengenal istilah cuti. Sampai saat ini, kata dia, tidak ada aturan yang menentukan cuti untuk seorang Presiden.
Baca Juga
"Presiden itu tidak punya tradisi cuti. Kendati pegawai negeri masih ambil cuti, tapi Presiden tidak pernah ambil cuti. Jadi kita tidak ada aturan sampai sekarang mengenai cuti," kata Pratikno di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (9/7/2017).
Advertisement
Menurut dia, hal ini tentu sangat berat bagi siapapun presidennya. Negara besar seperti Amerika Serikat saja memiliki aturan cuti bagi Presiden.
Karena itu pula, wajar ketika Presiden Jokowi memboyong keluarga untuk ikut bersama ke Turki dan Jerman. Terlebih, semua biaya akomodasi menjadi tanggung jawab Presiden sendiri. Tidak ada hubungannya dengan anggaran negara.
"Jadi artinya bagaimana tanpa cuti tapi di sela-sela itu bisa berinteraksi dengan keluarga. Ini kan yang nama presiden juga jelas manusia sebagai bapak, sebagai kakek, sebagai orangtua sebagai kepala keluarga, dan seterusnya," ucap Pratikno.
Biaya Pribadi Presiden
Meski demikian, Presiden Jokowi menegaskan, seluruh biaya perjalanan dan akomodasi anggota keluarganya ke Turki dan Jerman, menjadi tanggungannya pribadi, bukan negara.
Penegasan soal biaya ini disampaikan Presiden Jokowi kepada Plt Kepala Sekretariat Presiden Winata Supriatna pada 3 Juli 2017 di Istana Merdeka.
"Dalam arahan tersebut, Presiden menegaskan bahwa seluruh biaya perjalanan dan akomodasi anggota keluarga Presiden yang turut serta dalam perjalanan ke Turki dan Jerman, sejak 5 sampai 9 Juli 2017, menjadi tanggungan pribadi Presiden," kata Kepala Biro Pers Media dan Informasi Istana Kepresidenan Bey Machmudin melalui keterangan tertulis, Minggu (9/7/2017).
Perlu diketahui, anggota keluarga Presiden Jokowi selama penerbangan berada di bagian kompartemen yang selama ini hanya diperuntukkan bagi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Sehingga keberadaan anggota keluarga Presiden Jokowi tidak mengurangi kapasitas penumpang rombongan resmi Presiden.
Saksikan video berikut ini: