Sukses

Jokowi: Terorisme Harus Dihancurkan

Jokowi mengatakan, tak hanya terorisme, Polri juga harus berhadapan dengan kejahatan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan berbagai pesan dan instruksi kepada Polri di HUT ke-71 Bhayangkara. Termasuk kewaspadaan dalam menghadapi ancaman global, seperti terorisme.

Jokowi mengatakan, fenomena globalisasi, demokratisasi, dan kemajuan teknologi informasi pasti mempengaruhi situasi keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat. Kejahatan transnasional sudah menjadi ancaman nyata.

"Kejahatan transnasional, khususnya terorisme yang menjadi benalu bagi persatuan dan kesatuan bangsa," kata Jokowi di hadapan seluruh anggota Polri di kawasan Silang Monas, Jakarta, Senin (10/7/2017).

Jokowi mengatakan, terorisme sudah menelan banyak korban jiwa. Dari orang tak berdosa seperti anak berusia 2,5 tahun Intan Olivia saat bom Samarinda, hingga tiga anggota Polri yang meninggal akibat ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta.

"Mereka harus dikejar dan dihancurkan," ujar Jokowi.

Tak hanya terorisme, Polri juga harus berhadapan dengan kejahatan lainnya, misalnya peredaran narkoba, perdagangan manusia, penyelundupan senjata, dan kejahatan siber yang merusak masa depan bangsa.

Belum lagi, kata Jokowi, antisipasi terhadap potensi konflik horizontal dan vertikal berkedok isu primordialisme. Isu suku agama, ras, dan keturunan belakangan terus meningkat.

"Polri perlu melaksanakan langkah-langkah antisipasi dini sehingga kamtibmas tetap stabil, dan energi bangsa tidak habis untuk hal-hal tidak produktif seperti ujaran kebencian, fitnah, dan provokasi," ucap Jokowi.

 

Saksikan video menarik di bawah ini: