Sukses

Komisi III DPR Sayangkan Pernyataan Kapolri Ingin Pensiun Dini

Selama 35 tahun mengabdi di Korps Bhayangkara, Wenny Warouw baru kali ini mendengar pucuk pimpinan Polri Tito Karnavian ingin pensiun dini.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Wenny Warouw menyayangkan pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, yang ingin pensiun dini dari jabatannya. Ia menduga, Tito punya pemikiran lain sehingga memutuskan akan pensiun lebih awal dari seharusnya yakni 2022.

"Sebagai adikku di dalam akademi (Akademi Kepolisian) saya melihat tentu dia punya pemikiran lain," kata dia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2017).

Jebolan Akpol 1973 itu berujar, kata-kata pensiun dini yang dikeluarkan Tito itu kurang menarik. "Bayangkan dia Kapolri ngomong seperti itu. Sedangkan Kapolda saja kalau bisa diperpanjang 10 tahun," ujar Wenny.

Mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal (Direksus Bareskrim) Polri itu menyebutkan, selama 35 tahun mengabdikan diri di Korps Bhayangkara, baru kali ini mendengar pucuk pimpinan Polri ingin pensiun dini.

"Saya baru sekarang mendengar sejak 35 tahun di kepolisian ada kapolri mau pensiun dini. Bagaimana ini?" sebut Wenny.

Jika bertemu, dirinya akan menanyakan sambil bercanda kepada Tito soal alasannya menyatakan pensiun dini.

"Saya masih mikir-mikir apa candaan sama dia (kalau ketemu). (Mungkin) kamu low profile, dan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) pintar bisa menerka orang ini hebat bisa dijadikan apa ke depan," kata Wenny.

Saat dipertegas apakah Tito akan 'naik kelas' seperti jadi menteri atau ikut kontestasi pemilihan Presiden 2019, Ia menilai hal tersebut sah-sah saja. "Boleh, boleh, tidak ada masalah. Saya pikir itu, beri tahu dia," ucap dia.

Masih kata Wenny, ia tidak yakin Tito memilih pensiun karena tekanan pekerjaan yang berat. Menurutnya, Tito merupakan polisi hebat yang sudah biasa menghadapi tekanan.

Ia pun menolak alasan jika Tito terlalu muda ditunjuk sebagai Kapolri sehingga terbebani dan memilih pensiun dini.

"Mau 1.000 tekanan (datang) sama dia, pasti bisa diatasi. Dia hebat, low profile dan ada strategi hebat dia susun. Kalau muda tidak, nyatanya semua bisa atasi," kata Wenny.

Sementara, anggota Komisi III DPR lainnya, Daeng Muhammad juga mengaku tidak mengerti alasan tito menyatakan rencananya ingin pensiun dini.

"Pak Tito ambil sikap seperti itu kami tidak ngerti. Jadi, kami menanggapinya bahwa sikap yang diambil Tito itu merupakan keputusan sendiri (pribadi)," kata Daeng.

Politikus Partai Amanat Nasional ini menerangkan, komunikasi antara Komisi III DPR dengan Tito sebagai mitra kerja Polri berjalan cukup baik.

"Sampai saat ini sebetulnya secara komunikasi politik dengan Komisi III, tidak ada masalah. Kalau persoalan dia pensiun dini, atau sampai selesai masa dinasnya di Kepolisian, itu kembali ke Pak Tito," terang dia.

Saat disinggung apakah tugas berat yang diemban Tito menjadi Kapolri, Daeng mengatakan, setiap Kapolri memiliki tanggung jawab yang berat, tak hanya Tito.

"Kan setiap Kapolri yang berani ambil sikap jadi Kapolri harus ambil risiko dari jabatan itu. Tidak bisa kita menikmati jabatan atau tanpa mau mengambil akibat dari jabatan itu," sebut Daeng.

 

Saksikan video di bawah ini: