Liputan6.com, Bekasi - Puluhan orangtua mendatangi SMP Negeri I dan SMP Negeri II Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Kedatangan mereka sambil membawa poster bernada protes sekaligus menyegel pintu sekolah.
Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Selasa (11/7/2017), para orangtua kecewa lantaran anak-anak mereka tidak diterima di kedua sekolah tersebut akibat pembatasan kuota zonasi.
Baca Juga
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, kuota zonasi untuk penerimaan murid baru secara online bagi warga terdekat lingkungan sekolah sebanyak tiga persen. Jumlah ini menurun di banding tahun sebelumnya yaitu sebesar 35 persen.
Advertisement
Guna meredam emosi warga polisi pun menjaga ketat kedua sekolah tersebut. Selain itu, polisi juga mengajak sejumlah perwakilan orangtua untuk berdialog.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzi mengakui penerimaan peserta didik baru secara online di wilayahnya tahun ini masih tersandung beragam masalah. Salah satunya kurangnya sosialisasi jalur atau tahapan penerimaan murid baru. Persoalan lebih sering muncul saat pendaftaran via sistem zonasi.
Selain zonasi, masyarakat sebenarnya dapat mendaftarkan anak-anak mereka bersekolah melalui sejumlah jalur. Di antaranya afirmasi, prestasi, serta jalur umum.