Sukses


Wakil Ketua MPR: Pendidikan Kita Mengajarkan yang Utuh

Hidayat Nur Wahid bahw pendidikan karakter yang utuh, komprehensif, dan bukan yang terbelah sangat diperlukan.

Liputan6.com, Jakarta Saat menjadi narasumber dalam acara Wakil Rakyat Bicara Buku dengan tema "Membangun Karakter Anak Bangsa" di Perpustakaan MPR, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, 13 Juli 2017, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menuturkan untuk kesekian kalinya Perpustakaan MPR mengadakan acara seperti ini. "Acara seperti ini paralel dengan tugas MPR," ujarnya.

Tema yang disajikan pada acara itu dinilai sangat gamblang dan sesuai dengan tugas MPR. Pendidikan berkarakter disebut sesuai dengan konstitusi.

Dikatakan oleh Hidayat Nur Wahid bahwa pendidikan karakter itu sangat diperlukan. Lebih lanjut dikatakan bahwa karakter yang diinginkan adalah karakter yang utuh, komprehensif, bukan yang terbelah. "Dalam konstitusi karakter yang diinginkan adalah karakter yang utuh," ujarnya.

Dalam membangun karakter anak sejak dini menurut Hidayat Nur Wahid yang diperlukan adalah menghadirkan ketahanan keluarga dan tauladan orangtua. "Apa yang dilakukan orang tua akan dilihat anak," ujarnya.

Untuk itu diharapkan di keluarga hadir sikap saling menghormati, menyayangi, dan perilaku positif lainnya. Hal demikianlah yang akan ditiru anak. "Kalau itu dilihat anak maka anak akan membangun peradaban," ujarnya.

Fakta buruk yang terjadi dalam masyarakat sekarang adalah, individu lebih memprioritaskan handphone. "Bangun tidur langsung buka handphone," ungkapnya. Melihat hal demikian Hidayat Nur Wahid menyebut pendidikan kita dirampas oleh handphone. Meski demikian Hidayat Nur Wahid menegaskan bila ketahanan keluarga kokoh maka handphone tak akan merusak harmoni keluarga.

Kepala Biro Humas dan Hulembaga Setjen MPR, Siti Fauziah, dalam kesempatan itu mengatakan program Wakil Rakyat Bicara Buku sudah menjadi program Perpustakaan MPR. Sebagai ruang yang terbuka maka disebut Perpustakaan MPR siap menerima siapa saja yang mau berkunjung.

"Kita siap menerima kunjungan dari peserta didik dari jenjang pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi," ujarnya. "Kita bangga kalau ada pendidik yang berkunjung ke Perpustakan MPR," ujar Siti Fauziah dihadapan peserta acara yang mayoritas pendidik itu.


(*)