Liputan6.com, Jakarta - Memperingati hari ulang tahun Bhayangkara yang ke 71, Polri menggelar lari bersama dengan tema Bhayangkara Run di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (16/7/2017) pagi.
Ribuan peserta pun tumpah ruah sejak subuh. Peserta tidak hanya datang dari ibu kota dam sekitarnya, melainkan juga datang dari 33 Provinsi di Indonesia.
Ada 3 kategori berdasarkan jarak tempuh yang diperlombakan untuk umum. Yaitu 10 Km, 5 Km dan 3 Km.
Advertisement
Selain kategori Umum, Bhayangkara Run 2017 juga diikuti anggota Polri dengan kategori pleton serasi. Kategori yang terakhir ini yang menyedot perhatian peserta dan warga yang berlibur ke Monas.
Para peserta yang semuanya anggota Polri ikut kompetisi dengan mengenakan pakaian olahraga yang dipadu simbol atau ciri khas pakaian daerah mereka bertugas. Kebanyakan muncul dengan diri ikat kepala di daerah.
Yang cukup menarik perhatian datang dari peserta Polda Jawa Timur. Mereka hadir dengan kaos bergaris merah putih yang merupakan ciri pakaian masyarakat Madura. Tidak tanggung-tanggung mereka juga melengkapi seragam mereka dengan ikat kepala dan lonceng di kaki.
Lonceng di kaki adalah ciri khas dari kesenian ngremo atau Barongan di Jawa Timur. Warga pun memberi sambutan hangat rombongan peserta.
Kemudian giliran peserta dari Polda DIY yang hadir dengan mengenakan pakaian Jawa khas abdi dalam. Sepanjang rute lari yang mereka lintasi mereka pun menyanyikan lagu Jogja Istimewa. Warga pun merasa terhibur.
"Seru, lucu juga, kompak, ramai, pakaiannya juga seru. Ya senang aja ngelihatnya kan tadi polisi sama polwan pakai seragam daerah," kata Hesti, warga Cempaka Putih, Jakarta.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pihaknya sengaja menggelar acara Bhayangkara Run tidak jauh dari momen Idul Fitri karena bisa sekalian sebagai ajang silaturahmi. Baik sesama anggota Polri ataupun Polri dengan masyarakat.
"Jadi lomba lari berbagai kategori, ada yang 5 km, 3 km, ada yang beregu ada yang disabel. Ini kegiatan memperingati Hut Bhayangkara 1 juli lalu yang ke 71. Sengaja kita selenggarakan karena 1 dan 2 Juli sterusnya masih suasana lebaran, jadi kita ambil hari ini tanggal 16," kata Jenderal Tito.
Saksikan video di bawah ini: