Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng mengomentari sikap Setya Novanto yang tak mundur dari DPR dan Golkar, meski menjadi tersangka dalam kasus e-KTP. Dia pun mengumpamakan Setya Novanto seperti dirinya saat terjerat kasus hukum.
Andi menceritakan saat dicekal KPKÂ bepergian ke luar negeri terkait kasus Hambalang, ia langsung mengundurkan diri sebagai Menpora. Karena dengan pencekalan itu, mustahil dirinya dapat mendampingi putri-putri bangsa untuk bertanding ke luar negeri.
"Tidak mungkin saya jadi Menpora, menjalankan tugas sebagai menteri, kalau dicekal ke luar negeri. Apalagi jadi tersangka, saya harus mendampingi atlet-atlet ke luar negeri. Bagaimana bisa saya fokus pada pekerjaan saya sebagai menteri? Karena itu, saya langsung menghadap bapak Presiden untuk mengundurkan diri," ujar Andi saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta Timur, Kamis (20/7/2017).
Advertisement
Mantan Juru Bicara SBY itu pun tidak hanya menanggalkan jabatan sebagai Menpora, dia juga mengundurkan diri sebagai Sekretaris majelis Partai Demokrat. Andi tidak ingin membebani partai dengan status tersangkanya.
"Saya ini jadi menteri ingin membantu presiden, bukan membebani Presiden. Saya juga ingin membantu ketua umum pada waktu itu Pak SBY, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, bukan membebani Partai Demokrat," tutur dia.
Andi heran dengan pertimbangan Ketua DPR itu yang berat meninggalkan jabatan. Namun begitu, hal tersebut merupakan urusan yang bersangkutan.
"Tapi kalau saya, saya akan mengundurkan diri. Saya bisa fokus pada kasus hukum saya dan akhirnya Alhamdulillah empat tahun, hukuman saya jalani dan sekarang akhirnya merdeka kembali." Andi Mallarangeng menandaskan.
Saksikan video menarik di bawah ini: