Sukses

Rencana KPK untuk Novel Baswedan

Jaringan mata kiri Kasatgas kasus e-KTP, Novel Baswedan, sudah tidak dapat tumbuh.

Liputan6.com, Jakarta Warna mata kiri Novel Baswedan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diserang dengan air keras pada 11 April 2017, putih. Pengobatan yang dilakukan di Singapura belum menunjukkan hasil signifikan.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan, jaringan mata kiri Kasatgas kasus e-KTP itu sudah tidak dapat tumbuh. Jaringannya rusak karena cairan kimia tersebut.

Menurut dia, dokter rumah sakit tempat Novel dirawat di Singapura, tengah mempertimbangkan beberapa hal, agar jaringan di mata kiri Novel dapat tumbuh. Salah satunya mempertimbangkan untuk membedah mata Novel Baswedan.

"Mata kiri sedang proses pertimbangan untuk operasi besar," kata Febri di Jakarta, Kamis 20 Juli 2017.

Dia mengatakan, dokter telah melakukan sejumlah upaya untuk memulihkan mata kiri Novel. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil.

"Mata kiri Novel sudah terlihat berwarna putih. Dokter mengatakan, jaringan di sana (mata kiri Novel) sudah tidak tumbuh," ujar Febri.

Sementara mata kanan Novel, lanjut dia, sedang dalam proses penyembuhan.

Pimpinan KPK Laode Syarif mengatakan, pihaknya dan pemerintah terus berusaha agar Novel bisa segera pulih. Besar harapan, kondisi mata kiri Novel kembali seperti sediakala.

"KPK dan pemerintah berupaya sekuat tenaga untuk melakukan penyembuhan terhadap yang bersangkutan," tandas Syarif.

Novel Baswedan diserang oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 subuh. Dia diserang usai melaksanakan salat subuh di masjid yang terletak tak jauh dari rumahnya.

Saksikan video berikut ini: