Liputan6.com, Jakarta - Warga Negara Asing (WNA) menipu 51 perusahaan termasuk BUMN untuk meminta sejumlah uang. Aksinya itu cukup meyakinkan karena mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).Â
Saat ditanya soal itu, Jokowi irit bicara. Dia menyerahkan kasus pencatutan namanya kepada kepolisian. "Ya itu urusannya kepolisian," singkat Jokowi usai penutupan Rakernas PPP di Ancol, Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Baca Juga
Sebelumnya, Unit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya membekuk tiga penipu yang mencatut nama Jokowi. Dua pelaku di antaranya merupakan warga negara asing (WNA).
Advertisement
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pelaku menyasar 51 perusahaan dan BUMN. Mereka mengirimkan surat melalui jasa pengiriman kepada 51 instansi tersebut.
"Dalam surat dicantumkan WA (Whatsapp), nomer telepon, dan email. Emailnya jokowiiriana@gmail.com di WA ada foto Pak Jokowi," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (19/7/2017).
Surat yang dikirimkan cukup meyakinkan karena diformat dengan mengatasnamakan Istana Negara. Terdapat lambang burung Garuda serta dibubuhi tandatangan seolah-olah dari Presiden Jokowi.
Penangkapan bermula dari laporan Komisaris Utama PT Pembangunan Perumahan yang curiga mendapat surat tersebut. Untuk memastikan kebenarannya, korban melakukan kroscek kepada rekannya yang bekerja di Istana Negara.
"Ternyata dari pihak Setneg (Sekretariat Negara), dari Kepresidenan menyampaikan tidak pernah membuat surat seperti itu," ucap Argo.
Â
Saksikan video Menarik di bawah ini: