Sukses

Strategi Kementerian PPPA Berantas Kekerasan Perempuan dan Anak

Kementerian PPPA berkomitmen mewujudkan impian agar perempuan dan anak Indonesia hidup sejahtera, bahagia, sehat, dan maju.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) berkomitmen mewujudkan impian terbesar bangsa Indonesia, khususnya terhadap perempuan dan anak , yakni agar mereka hidup sejahtera, bahagia, sehat, dan maju.

Demikian disampaikan Asisten Deputi Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha Kementerian PPPA Muhammad Ihsan yang mewakili Menteri Yohana Yambise, di Kementerian PPPA, Senin (24/7/2017), Jakarta.

"Kami yakin kita semua mempunyai impian yang sama, yaitu perempuan dan anak sejahtera. Kita ingin melihat perempuan dapat sehat, maju, berpendidikan tinggi, hidup bahagia, bebas dari segala bentuk tindak kekerasan baik fisik maupun psikis. Hal yang sama juga kita inginkan dari anak," tutur dia.

Pemerintah, ia menjelaskan, menginginkan anak-anak yang merupakan penerus bangsa dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang sehat, aman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan. "Dengan demikian, perempuan yang berkualitas akan melahirkan generasi yang berkualitas pula," kata dia.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Ihsan menambahkan, dari total penduduk Indonesia yang sekitar 255 juta jiwa, hampir separuhnya perempuan, yaitu sekitar 49,7 persen.

"Dari total penduduk Indonesia tersebut, sekitar sepertiganya atau kurang lebih 87 juta adalah sekelompok anak. Dengan demikian, betapa dahsyatnya kekuatan yang dimiliki oleh bangsa ini ketika kita atau ketika mereka diberdayakan secara optimal dan dipenuhi segala aspek tumbuh kembangnya," beber dia.

Kerja Sama Antar-Kementerian

Namun demikian, Ihsan mengatakan, semua impian tersebut belum dapat diwujudkan karena kondisi dan situasi perempuan juga anak, masih bertolak belakang dengan yang ada saat ini.

"Hampir setiap saat, mata dan telinga kita disuguhkan oleh media dengan berita-berita yang mengenaskan tentang kondisi perempuan dan anak-anak. Ironisnya, tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak banyak terjadi di wilayah domestik rumah tangga kita, di lingkungan keluarga kita," papar dia.

Lebih ironis lagi, ia mengaku, pelaku tindak kekerasan terhadap anak sudah mulai menjalar dari pelaku dewasa terhadap anak ke pelaku sesama anak. "Belum lagi ditambah perdagangan manusia yang senantiasa menjadi ancaman tersendiri bagi perempuan dan anak," kata Ihsan.

Ia menjelaskan, Kementerian PPPA bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lainnya telah banyak melakukan upaya-upaya strategis dalam mengatasi persoalan yang dialami perempuan dan anak. Oleh karena itu, ia menilai pentingnya kerja sama antarlembaga dan kementerian.

Senada dengan Ihsan, perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sadikun juga menyampaikan pentingnya peran strategis dari mitra usaha. "Tanpa ini (peran strategis dari mitra usaha), tidak bisa kita hadapi ganasnya narkoba, ganasnya kekerasan seksual. Hampir saja kita frustrasi," kata dia.

"Hari ini kita menangkap, besok sudah muncul lagi jaringan narkoba dan kejahatan. Oleh karena itu, kita terbantukan sangat dengan kita menjalin kerja sama antara mitra usaha dan PPPA," jelas Sadikun.

 

Saksikan video menarik di bawah ini: