Liputan6.com, Jakarta - Warganet dihebohkan dengan video penganiayaan bayi oleh seorang perempuan di Denpasar, Bali. Belum diketahui apakah penganiaya tersebut ibunya atau asisten rumah tangga.
Video tersebut terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama menggambarkan seorang perempuan memukul bokong si bayi seraya berkata, "This is drama... this is drama?" ujar perempuan yang diduga menganiaya itu berulang-ulang.
Tidak hanya itu. Perempuan itu terus menyiksa bayi malang tersebut meski si bayi menangis. Dia membalikkan dengan keras tubuh si bayi dan menjewer telinganya.
Advertisement
Meski tangisan si bayi cukup keras, perempuan itu tidak berhenti menganiaya bayi itu. Bahkan, tamparan didaratkan bertubi-tubi di mulut si bayi dan mencubit leher bayi tersebut.
Di video berikutnya tergambar adegan di mana perempuan dengan suara yang sama menjinjing bayi tersebut ke kamar mandi. Bayi itu lalu dimasukkan ke ember dalam kondisi menangis keras.
Bayi tersebut lalu diletakkan di lantai dan digulingkan di lantai kamar mandi. Penyiksaan terus berlanjut. Bayi tersebut disiram dengan air dari gayung dan menangis sesegukan.
"This is the drama in your life," kata perempuan itu.
Masih dalam kondisi kuyup, bayi tersebut disirami sabun pencuci piring. Kepala dan tubuh bayi pun diinjak dengan kaki si perempuan itu.
Akun Facebook Ega Vega yang mengunggah video tersebut menuliskan, diduga penyiksa bayi tersebut adalah ibu kandungnya. Diduga si ibu mengalami depresi karena ditinggal oleh suaminya.
Liputan6.com berupaya mengontak langsung empunya akun, namun pesan yang dikirimkan belum dibalas.
Dalam pesan yang ditulis Ega Vega dan ditautkan dengan video tersebut, bayi malang itu saat ini berada di Yayasan Metta Mama & Maggha di Denpasar, Bali.
Seorang perempuan yang mengaku sebagai bidan membenarkan pihaknya tengah mengasuh bayi yang diduga dianiaya seperti yang viral di media sosial. Mereka menyebutnya 'Baby J'.
"Baby J di sini, kondisinya sehat," kata bidan tersebut dari balik telepon.
Namun, dia tidak merinci dan meminta Liputan6.com untuk mewawancarai kepala yayasan.