Liputan6.com, Jakarta Untuk pertama kalinya, Indonesia menggunakan aspal dengan bahan baku dari limbah plastik. Dalam uji coba Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggunakan aspal plastik sepanjang 700 meter di Universitas Udayana, Bali. Setiap 1 km jalan dengan lebar 7 meter setidaknya membutuhkan campuran limbah plastik sebanyak 2,5 hingga 5 ton.
Seperti yang ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Selasa (1/8/2017), jumlah sampah plastik di Indonesia tahun 2019 diperkirakan mencapai 9,52 juta ton dengan estimasi plastik yang digunakan 2,5-5 ton per km jalan, limbah plastik dapat menyumbang kebutuhan jalan sepanjang 190 ribu km.
Hasil penelitian Balitbang PUPR aspal dengan campuran limbah plastik akan menghasilkan perkerasan, struktur berlapis jalan yang lebih kuat, tahan lama, dan lebih murah. Setelah berhasil diuji coba selanjutnya pemanfaatan limbah plastik untuk aspal juga akan dilaksanakan di Jakarta, Bekasi, dan Surabaya pada pertengahan Agustus mendatang.
Advertisement
Teknologi ini sebelumnya ditemukan oleh seorang ilmuwan kimia asal India yang dijuluki manusia plastik bernama Rajagopalan Vasudevan pada 2015. India telah membangun jalan sepanjang lebih dari 25.000 km dari aspal berbahan limbah plastik. Pemanfaatan limbah plastik sebagai aspal jadi salah satu solusi bagi sampah plastik.