Sukses

Cegah Radikalisme, Polres Pandeglang Dekati Pimpinan Pesantren

Polres Pandeglang melakukan pendekatan pada pondok-pondok pesantren untuk mendeteksi dini radikalisme.

Liputan6.com, Jakarta Tim Subsatgas Banops Humas Polri Ops Kontra Radikal bersama Polres Padeglang mengundang para kiai, ulama, tokoh masyarakat, hingga siswa Pandeglang pada acara sosialisasi antipaham radikalisme.

Kapolres Pandeglang AKBP Ary Satriyan mengatakan, Banten adalah kota Islami dan dikenal dengan julukan "Kota Seribu Ulama, Sejuta Santri". Oleh karena itu, kata Ary, untuk menangkal paham radikalisme, sangat diperlukan kerja sama para alim ulama.

Polres Pandeglang lantas melakukan pendekatan pada pondok-pondok pesantren untuk mendeteksi dini radikalisme.

"Kami koordinasi dengan alim ulama. Saya juga pendekatan dengan pimpinan pondok pesantren agar mereka mau memberi pemahaman kepada siswa," kata AKBP Ary Satriyan di Polres Pandeglang, Banten, Rabu (2/8/2017).

Deteksi dini radikalisme juga dilakukan Polres Pandeglang dengan meningkatkan koordinasi dengan Firkominda dan intelijen.

AKBP Ary mengakui, wilayah Pandeglang pernah menjadi daerah untuk latihan teroris. Untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang, Polres terus memonitor kecamatan yang sempat menjadi tempat latihan teroris, dan juga meningkatkan pengawasan mantan teroris yang telah keluar dari tahanan.

"Pandeglang memang sempat ada tempat yang dijadikan tempat latihan teroris, Kecamatan Saketi, saat itu ada penangkapan teroris oleh Densus di Cilegon dan ternyata dicek berdomisili Pandeglang," ucap dia.

"Deteksi dini dengan cara monitor mereka yang ada di sini, mereka (teroris) yang sudah keluar dari lapas dan memberi pemahaman agar tidak mengulang lagi," tambah Ary.

Saksikan video di bawah ini: