Liputan6.com, Tangerang - Sejumlah cara dilakukan Polresta Tangerang untuk mendeteksi dini tindak radikalisme. Salah satunya dengan membuat Pos Khidmat atau program Polisi Ceramah Kamtibmas setelah salat Jumat.
Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif mengatakan, ceramah polisi selalu diisi dengan materi yang menyejukan. Sabilul menganggap cara itu merupakan bagian dari upaya melaywan keyakinan radikal dan pemikiran ekstrem.
"Jadi, program ini kita giatkan untuk memberi masukan soal paham-paham mana yang benar dan yang tidak," kata Sabilul di Aula Puspemkab Tangerang, Jumat (4/8/2017).
Advertisement
Tak hanya Pos Khitmad, Polresta Tangerang juga membentuk program Pos Ngariung yang dilakukan setiap malam. Pon Ngariung juga melibatkan para tokoh agama dan masyarakat.Â
"Pos ngariung maksudnya polisi ngobrol bareng menjaga kampung. Kami akan melibatkan Kiai dan ibu-ibu," kata dia.
AKBP Sabilul menyebut, Polresta Tangerang terus melakukan pendekatan ke para ibu-ibu dengan membentuk kegiatan khusus Perempuan dan anak yang dinamakan Pos Purna (Polisi Peduli Perempuan dan Anak). Dia percaya, ibu menjadi benteng awal untuk menjauhkan anak dari hal-hal negatif, termasuk radikalisme.
"Program ini dibentuk karena anak-anak mudah terkena (radikalisme). Nanti ibu yang mengetahui bisa melaporkan," Sabilul menandaskan.
Saksikan video Menarik di bawah ini: