Liputan6.com, Bekasi - Kepergian M Alzahra alias Joya (30) yang dibakar hidup-hidup membuat luka yang dalam bagi Siti Jubaida (25), istri korban. Sebab, perempuan yang tengah mengandung 6 bulan itu, tahu betul bahwa suaminya orang yang penuh kasih sayang.
Hal tersebut disampaikan Jubaida kepada Liputan6.com. Joya juga kerap memberikan kejutan. Salah satunya mendadak menghadiahkan sebuah mesin cuci. Tiba-tiba saja, mesin cuci bekas telah ada di pojokan dapur kontrakannya.
"Dia gitu, romantisnya suka aneh," kenang Jubaida, Rabu (9/8/2017).
Advertisement
Bahkan, yang sangat membekas di hati Jubaida adalah saat Joya membelikan dua buah celana hamil kepada Jubaida.
Dua celana berkaret warna hitam dan biru gelap itu dibelikan Joya pada Senin 31 Juli 2017 sore, atau sehari sebelum peristiwa tragis yang menimpa suaminya tersebut.
"Alasannya biar anaknya enakan," ucap Jubaida, sembari mengusap kandungan anak keduanya itu.
Warga Kampung Kavling Jati, RT 04/05, Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang, itu sampai saat ini tak kuasa menahan linang air mata bila melihat celana yang dibelikan korban. Apalagi, kata dia, dirinya tidak memiliki sedikit firasat apa pun sebelum kematian Joya.
Hingga, ia dan keluarga didatangi pihak kepolisian dan disebut bahwa suaminya tewas karena mencuri amplifier milik Musala Al-Hidayah di Kampung Cabang Empat, RT 02/01, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Selasa 1 Agustus 2017.
"Terakhir itu, setelah makan, dia pamit mau kerja. Sempat sungkem sama Mi (panggilan akrab Joya kepada mertua perempuan), malamnya datang polisi. Katanya, suami saya ada di rumah sakit Polri, sudah meninggal," lirihnya.
Jubaida hingga saat ini, masih teringat terus hadiah mendadak korban. Ia pun tak habis pikir, mengapa suaminya yang dikenal penuh kasih sayang tersebut harus meregang nyawa dengan cara yang keji, diamuk dan dibakar hidup-hidup.
"Malam sebelum tidur dia bilang, kalau mesin cuci dan celana itu agar saya tidak capek ngecuci, karena lagi begini (hamil). Saya belum sempat pakai celana itu, kalau lihat itu, keingat dia," kata dia.
Jubaida mengaku, belakangan ini usaha reparasi sounds system yang dirintis Joya tengah kebanjiran order. Joya, kata dia, pernah berencana hendak membuka rekening Bank, lantaran konsumen sering membayar upahnya melalui cara transfer.
M Alzahra alias Joya tewas secara mengenaskan dengan cara diamuk dan dibakar hidup-hidup, setelah dituduh mencuri amplifier di Musala Al-Hidayah Kampung Cabang Empat, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Senin 1 Agustus 2017.
Â
Saksikan video di bawah ini: