Sukses

Kapolda Bali: Sasaran Penyerang Anggota Brimob Memang Senjata

Kapolda Bali, Irjen Petrus Reinhard Golose, mengatakan kasus ini pernah terjadi sebelum-sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menduga penyerang anggota Brimob Polda Bali di Jimbaran memang mengincar senjata petugas. Kapolda Bali, Irjen Petrus Reinhard Golose mengatakan kasus  serupa pernah terjadi sebelumnya.

"Dalam kasus yang sudah pernah terjadi, ketika menyasar polisi, maka polisinya akan dibunuh. Dalam kasus ini tidak. Sasarannya memang senjata," kata Kapolda di sela Pembukaan Sanur Village Festival, Rabu 9 Agustus 2017 malam.

Petrus berharap pelaku ditangkap dalam waktu dekat. Kasus ini, kata dia, dalam tahap analisis oleh Inafis dan Laboratorium Forensik.

"Sekarang sedang dalam tahap analisis oleh Inafis maupun Labfor," ujar Petrus.

Pada penyelidikan kasus penyerangan dan perampasan senjata laras panjang anggota Brimob ini, lanjut dia, kepolisian menggunakan dua metode.

"Kita gunakan dua metode pertama induksi yakni kita gunakan crime prossesing. Metode kedua deduksi, itu berkaitan dengan penggalian dan pengumpulan informasi, baik dari intelejen maupun sebagainya," kata Petrus.

Menurut catatan Liputan6.com, kejadian serupa pernah terjadi pada 25 Mei 2011 di Poso, Sulawesi Tengah. Kala itu, tiga polisi yang sedang berjaga di Bank Central Asia Palu diserang oleh kelompok teroris Santoso. Perampasan tersebut merupakan operasi pertama kelompok itu.

Sebelumnya, Polri menduga penyerang I Bagus Suda Suwarna, seorang anggota Brimob yang berjaga di Hotel Ayana Jimbaran, Kabupaten Badung, berjumlah tiga orang.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan tiga orang yang diduga pelaku itu terpantau kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Dari hasil CCTV terpantau ada tiga orang. Dua orang naik sepeda motor, satu orang sendiri jadi satu boncengan satu sendiri itu yang terpantau sekarang," kata Setyo di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Dia menambahkan, penyidik juga sudah mengantongi ciri-ciri fisik dari tiga orang yang diduga pelaku pengeroyokan anggota Brimob itu. Dia pun berharap para pelaku bisa segera ditangkap.

"Sedang kami kejar ciri-ciri fisiknya sudah ketahuan semoga dalam waktu dekat didapat," tambah Setyo.

 

2 dari 2 halaman

Terkait Terorisme?

Kejadian penganiayaan, pembunuhan yang disertai perampasan senjata api milik polisi beberapa kali terjadi di Tanah Air. Mayoritas peristiwa itu terkait dengan jaringan teroris. Lalu, apakah penyerangan anggota Brimob ini juga terkait aksi terorisme?

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, mengaku belum bisa menyimpulkan kelompok penyerang Brimob itu.

"Kami masih menginvestigasi kasus ini. Terkait terorisme atau bukan, saya masih belum bisa mengatakannya. Pelakunya harus ketemu dulu, baru ditanya. Tapi memang benar ada anggota kami yang diserang dan dirampas senjatanya," kata Setyo kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu 9 Agustus 2017.

Menurut dia, Polri telah membentuk tim gabungan untuk menginvestigasi kasus penyerangan ini. Selain mencari pelaku, tim ini akan mengevaluasi kinerja korban.

"Kami dalam melaksanakan tugas ada aturannya. Jadi bukan karena tidak ada aturan. Kita akan lakukan assessment dulu, kita evaluasi apakah yang bersangkutan melaksanakan tugas sesuai dengan aturan atau tidak. Kita juga akan periksa atasannya," ujar Setyo.

Saksikan video berikut ini: