Sukses

Pemotor di Cengkareng Menangis Histeris karena Ditilang

Tiba di kantor Samsat Jakarta Barat, pemuda itu makin panik sambil terus menangis. Dia duduk sambil menjatuhkan tas punggungnya.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pengendara sepeda motor menangis histeris saat ditilang polisi di kawasan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Pemuda itu tidak melengkapi surat-surat kendaraan saat terjaring razia pajak kendaraan itu.

Pemuda yang mengaku sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) itu, terus menangis saat digelandang polisi ke kantor Samsat Jakarta Barat.

Sepanjang perjalanan dari Jalan Raya Daan Mogot hingga kantor Samsat, pria itu terus merengek agar dibebaskan. Sedangkan, seorang polisi lainnya menuntun sepeda motor pemuda itu.

"Mohon maaf pak, jangan ditangkap saya," ujar pengendara sepeda motor warna biru itu sambil menangis, Jumat (11/8/2017).

"Enggak ditangkep, enggak diapa-apain kok, tenang saja," ujar seorang polisi berusaha menenangkan, sambil merangkul pemuda itu.

Tiba di kantor samsat, pemuda itu semakin panik sambil terus menangis. Dia duduk sambil menjatuhkan tas punggungnya.

"Saya cuma punya uang Rp 5.000, enggak punya uang pak. Bagaimana ini? Saya enggak punya uang pak," ujar pemuda itu sambil terus menangis.

"Tenang, tenang saja, kamu duduk di situ saja, nanti saya telepon orangtua kamu," ujar polisi yang menuntun sepeda motor pemuda itu yang bernomor polisi B 6223 BWT.

"Orangtua saya enggak ada dua-duanya Pak. Saya enggak hapal nomornya," ujar pemuda berkaus putih bertuliskan Persija itu, seraya melepaskan helm.

Meski polisi berusaha menenangkan, pengendara sepeda motor Suzuki Satria FU itu tetap menangis. Dia terus mengaku tidak punya uang dan minta dibebaskan.

"Pak tolong, saya enggak punya uang pak," ujar pemuda itu sambil terus memohon-mohon pada polisi dan membuka tasnya.

Polisi pun menginterogasi dan akhirnya pemuda itu mengaku bernama Rizki yang hendak pergi PKL. Menurut polisi, pajak kendaraan pemuda itu menunggak hingga lima tahun.

"Itu kenapa pajak enggak dibayar?"

"Udah pak," ujar pemuda itu.

"Orang lima tahun enggak dibayar kok," ujar polisi.

"Enggak tahu, itu motor abang saya, pak, saya cuma makai aja," jawab pemuda itu.

Polisi akhirnya memerintahkan pengendara motor itu mengambil surat-surat kendaraan di rumahnya di Rawa Buaya, Jakarta Barat.