Liputan6.com, Jakarta Menteri ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri membeberkan resep menjadi mahasiswa sukses. Bagaimana mahasiswa sukses menyelesaikan kuliah dan berhasil menembus dunia kerja yang makin kompetitif.
"Masa-masa kuliah harus sebaik mungkin dengan membekali diri. Pendidikan yang baik menjadi pondasi dan jalan tercepat meraih karier apapun di masa depan," kata Menteri Hanif di hadapan ribuan mahasiswa IAIN Salatiga, Jawa Tengah, Jumat, 11 Agustus 2017.
Baca Juga
IAIN Walisongo Salatiga, adalah almamater Menteri Hanif. Ia hadir untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa baru yang sedang mengikuti Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) di kampus tersebut.
Advertisement
Di hadapan mahasiswa, ia menyampaikan tiga hal yang mempengaruhi seseorang menuju sukses di masa depan. "Pertama, jadikanlah kampus dan keluarga untuk menempa diri menjadi pribadi yang berkarakter kuat,” kata ujarnya memberikan nasehat.
Kedua, kuasailah ilmu pengetahuan agar memiliki kompetensi untuk menghadapi persaingan. Yang ketiga, bangunlah jaringan seluas-luasnya untuk memperkaya informasi dan pengalaman.
Dalam kesempatan tersebut, Menaker juga mengingatkan bahwa pendidikan adalah pintu menuju dunia. Dengan pendidikan, sesorang bisa merubah jalan hidup. Ia mencontohkan perjalan hidupnya yang berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Namun kedua orang tua menekankan pentingnya pendidikan, meski untuk itu ibunya harus menjadi TKI di Arab Saudi selama enam tahun.
Kepada para mahasiswa, politisi yang dekat dengan ulama dan pesantren ini juga berpesan bahwa kualitas manusia tidak terbatas pada kemampuan intelektualitas semata. Tapi dibutuhkan juga keimanan dan ketakwaan, nilai kemanusiaan, kualitas mental, moral, akhlak, serta kejujuran. Dari sinilah sesungguhnya perguruan tinggi berbasis agama seperti IAIN memiliki peran yang strategis.
“Kompetensi dan jati diri ibarat dua sisi mata uang. Kompetensi menjadi syarat mutlak dalam persaingan dunia kerja. Sedangkan jati diri mencerminkan karakter yang dimiliki oleh setiap tenaga kerja," kata Hanif.
(*)