Sukses

Jadi Ormas, Bang Japar Inisiasi Kampung Anti Narkoba

Jawara dan Pengacara (Bang Japar) salah satu relawan Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu bertransformasi menjadi ormas.

Liputan6.com, Jakarta Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) salah satu relawan Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu bertransformasi menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) dan mulai meluncurkan berbagai program untuk mendukung realisasi berbagai janji kerja Anies-Sandi.

Salah satunya dengan menginisiasi Kampung Anti Narkoba dan meluncurkan ambulans gratis untuk warga kampung yang ada di Jakarta.

Ketua Umum Bang Japar yang juga Senator Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, nilai-nilai yang diusung Bang Japar senada dengan nilai-nilai yang dibawa pasangan Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Bang Japar, lanjut Fahira, juga mengidamkan sebuah kota yang dibangun melalui dialog, partisipatif, dan kolaboratif dengan warganya, bukan dengan traktor atau makian.

“Sebuah kepemimpinan yang hadir untuk membela kaum dhuafa, membela warga Jakarta yang selama ini terpinggirkan dan tersingkir. Sebuah kepemimpinan yang menghadirkan kedamaian dan keadilan. Peluncuran ambulans gratis dan mencegah masuknya narkoba dengan mendirikan kampung anti narkoba adalah salah satu program Bang Japar untuk mendukung Anies-Sandi merealisasikan janjinya memajukan dan membahagiakan warga Jakarta,” ujar Fahira Idris saat Apel Akbar Pelantikan Ormas dan LBH Bang Japar yang dihadiri 2.500 pengurus Bang Japar yang berasal lima wilayah yang ada di Jakarta.

Apel Akbar yang dihadiri Gubernur/Wakil Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ini berlangsung di Kawasan Kalibata, Jakarta Selatan (13/8).

Menurut Fahira, kompleksitas masalah Jakarta hanya bisa diselesaikan jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi ruang kepada warganya untuk berpartisipasi dan berkolaborasi. Untuk itu, Bang Japar akan berperan sebagai penyangga dan katalis masyarakat di bidang hukum, keamanan, dan pelestarian budaya lokal dalam rangka meminimalisasi penyakit masyarakat di wilayah DKI Jakarta.

Salah satu aksi nyatanya adalah membantu aparat untuk mengamankan Jakarta dari penyakit masyarakat mulai dari narkoba, miras, judi, prostitusi, tawuran hingga kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta bentuk tindak kriminal lainnya.

Mencegah masuknya narkoba ke kampung-kampung, tegas Fahira, akan menjadi salah satu prioritas Bang Japar. Menurutnya, sudah menjadi rahasia umum di Jakarta masih terdapat kantong-kantong peredaran narkoba di mana dalam satu lingkungan terdapat bandar, pengedar, dan pemakai menjalankan bisnis narkoba.

“Selama narkoba masih marak, warga Jakarta tidak akan pernah bahagia. Mereka ini seperti perusahaan. Ada ‘direkturnya’, ada ‘komisarisnya’, ada ‘investor’, ada ‘agen’, sampai ke distributor atau pengedar. Mata rantai ini harus kita putus dan masyarakat harus diberi ruang dan dilindungi untuk berperan memberantas narkoba. Bang Japar siap ambil peran itu. Karena, semasif apa pun aparat menangkapi bandar narkoba, peredaran narkoba akan tetap ada, jika masyarakat tidak ikut bergerak. Selain itu, kita juga akan fokus mengadvokasi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan,” pungkas Wakil Ketua Komite III DPD ini.

Selain melantik pengurus ormas dan LBH Bang Japar, pada apel akbar ini, Fahira Idris juga memberikan penghargaan kepada tokoh masyarakat dan memberikan akte pendirian kepada berbagai perguruan silat yang ada di Jakarta. Bang Japar juga resmi membuka pendaftaran anggota baru bagi warga Jakarta yang aktif di perguruan silat, punya latar belakang hukum, dan para pegiat UMKM.

(*)