Sukses

Polisi: Ada Beberapa Penyandang Dana Terorisme di Sumatera

Pengumpulan dana untuk terorisme dilakukan dengan modus dana amal.

Liputan6.com, Riau - Terduga teroris Aznaf Priandi (AP) disebut telah menjadi penyandang dana untuk gerakan radikal sejak dua tahun lalu. Dia juga ditengarai sebagai salah satu koordinator untuk jaringan terorisme di Pulau Sumatera.

Perannya sebagai penyandang dana dikuatkan dengan penyitaan tujuh rekening bank berbeda dan catatan transfer atau aliran dana ke sejumlah kelompok. Hal ini juga dikuatkan dengan beberapa kartu anjungan tunai mandiri (ATM) yang telah diamankan petugas.

"Seluruh kegiatan pendanaan ditujukan untuk kegiatan ekstremis atau radikalisme di Indonesia. ‎Penangkapan ini hasil pengembangan penangkapan di Sumatera Utara. Di sana ada tiga tersangka jaringan terorisme, di Riau ini salah satu koordinator dan penyalur dana dia," ujar Kapolda Riau Irjen Pol Zukarnain Adinegara, Selasa (15/8/2017).

Mantan Kapolda Maluku Utara ini mengaku sudah menemui ‎AP di tahanan Mako Brimob Polda Riau di Jalan Durian, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. Zukarnain menyebut sudah berbincang-bincang dengan pria kelahiran 1992 itu.

AP bercerita, tugas penyandang dana tidak dilakoninya sendiri. Ada beberapa rekan yang berperan serupa dan masih dalam pengusutan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

"Katanya ‎mereka bertugas sebagai koordinator dan pengumpul bagi organisasi teroris yang kegiatannya dilakukan di seluruh Indonesia. Ada beberapa orang katanya," terang Zulkarnain.

Pengakuan AP ini sudah disampaikan kepada Densus 88 untuk ditindaklanjuti. Sementara, jajaran Polda Riau hanya membantu pengamanan dan kelancaran tugas Densus. "Penjelasannya, itu substansinya teman-teman Densus, ya," ujar dia.

Terkait pengumpulan dana, AP menyebut dilakukan dengan modus dana amal. Beberapa orang memungut serta meminta sumbangan dengan alasan untuk kemanusiaan. Namun begitu, kegiatan amal yang dimaksudkan disebutkan fiktif. Meskipun ada, dana itu digunakan membiayai aksi terorisme.

"Alasannya (cara mengumpulkan dana terorisme) kegiatan amaliyah. Sekali lagi pahami ideologi ekstremisme, yang mereka bukan Bhinneka Tunggal Ika. Mohon masyarakat ikut memantau membantu kami," papar Zulkarnain.

Saksikan tayang video menarik berikut ini: