Liputan6.com, Jakarta - Mengaku takut dengan kedalaman laut ternyata tidak mengurungkan keinginan Tri Suswati untuk menyelam. Dia bahkan tidak bisa berenang.
Istri dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian itu menuturkan, banyak yang tidak percaya dia sebenarnya tidak bisa berenang walaupun sering menyelam di bawah laut.
"Saya juga enggak bisa renang. Banyak yang enggak percaya, kalau di kolam renang saya nyerah," tutur Tri di rumah dinas Kapolri, Jalan Pattimura Nomor 37, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 15 Agustus 2017.
Advertisement
Tri menuturkan, awalnya takut menyelam karena tidak bisa berenang. Namun setelah tahu, ternyata tidak harus berenang, dia pun mencobanya.
"Setelah saya melakukannya, ternyata bawah laut indah sekali. Begitu luas mata memandang keindahan laut," lanjut dia.
Pengalaman pertamanya mencoba diving bermula pada 2012, tepatnya saat sang suami masih menjabat sebagai Kapolda Papua.
"Bapak kan sering kunjungan kerja ke Raja Ampat (Papua Barat). Akhirnya saya mau coba karena enggak perlu bisa berenang untuk nyelam. Saya belajar yang betul di kolam renang bagaimana nyelam di bawah laut. Setelah turun ke tempat yang bagus, akhirnya ketagihan," tutur Tri.
Tri menyebut, sang suamilah yang lebih dahulu menggemari diving. Dia tidak pernah membayangkan menyelam karena tak bisa berenang. Namun kini  justru menyukai olahraga tersebut.
"Itu kegiatan di luar pemikiran saya lah," ujar Tri.
Beberapa destinasi menyelam di Indonesia sudah dikunjunginya. Di antaranya Kepulauan Seribu, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Raja Ampat di Papua Barat.
Dari tempat-tempat tersebut, Tri mengaku baru mampu menyelam hingga kedalaman 26 meter di bawah laut.
Dia mengatakan, banyak titik titik lokasi penyelaman di Indonesia. Karena itu masih banyak tempat di Tanah Air yang ingin ia datangi dan menyelam.
Tri menambahkan, tidak selamanya penyelamannya berjalan lancar. Dia pernah mengalami kejadian tidak mengenakkan saat menyelam. Namun, hal itu tidak menjadikannya berhenti menyukai olahraga tersebut.
"Pernah waktu itu sempat terisap air masuk selangnya, kehabisan udara. Tapi kan kalau nyelam harus ada yang dampingin, kita sudah tahu emergency. Yang kita lakukan, minta pernapasan yang lain untuk ke atas. Waktu itu di Bunaken," Tri menandaskan.
Â
Saksikan video di bawah ini: