Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memilih Kombes Johnny Eddizon Isir yang berdarah Papua sebagai ajudan pribadinya. Sebelumnya, posisi tersebut dijabat Brigjen Listyo Sigit Prabowo yang dimutasi menjadi Kapolda Banten sejak Oktober 2016.
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian menyatakan, pilihan Jokowi itu menunjukkan jiwa nasionalisme Presiden sangat tinggi.
"Pertama, Presiden menunjukkan nasionalisme karena memilih orang dari Papua. Kedua, yang beragama non-muslim. Tiga lagi, ajudan beliau kan muslim ya. Ini ada non-muslimnya," tutur Tito di Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/8/2017).
Advertisement
Menurut Tito, Jokowi jelas tidak melihat latar belakang suku, agama, dan adat istiadat dalam pemilihan ajudannya. Dari situ, artinya semua dianggap sama dari Sabang sampai Merauke.
"Ini juga untuk membangkitkan semangat masyarakat Papua, masyarakat lain yang dianggap minoritas, daerah terpencil ya, menunjukkan itu mampu," kata dia.
Tito berharap, generasi muda lainnya termasuk masyarakat di Papua, anak-anak mudanya, pemudanya makin yakin, makin percaya diri bahwa bisa bersaing dengan yang lain.
Tito menyebut, terpilihnya Johnny jadi kebanggaan tersendiri bagi Polri. Terlebih, posisi tersebut sangatlah penting dan memiliki derajat yang dinilai berbeda di banding posisi lain di institusi kepolisian.
"Ini sejarah bagi Polri dan Indonesia. Jadi seorang ajudan itu tidak gampang, tapi terpilih, banyak faktornya. Saya sendiri tidak seberuntung Johnny," ujar Tito Karnavian.
Saksikan video menarik di bawah ini: