Sukses

Rayakan HUT ke-72 RI, PDIP Tekankan Semangat Patriotisme

Bagi Hasto, kemerdekaan merupakan manifesto dari pembebasan. Artinya tentu bebas dari penjajahan, penindasan.

Liputan6.com, Jakarta - Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Republik Indonesia, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumpulkan anggotanya dari seluruh wilayah Jabodetabek untuk turut menyemarakkan kemerdekaan Tanah Air.

Pantauan Liputan6.com, sejak pukul 08.00 WIB, para anggota maupun simpatisan partai berlambang banteng moncong putih itu mulai meramaikan markas DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Baik dengan kendaraan pribadi, sewa metromini, hingga naik angkot.

Di antara mereka, tampak sejumlah petinggi PDIP yang turut hadir, yakni Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait.

Dalam suasana hari kemerdekaan itu, Hasto menyampaikan, PDIP sangat menghormati kemerdekaan bangsa sebagai hasil perjuangan patriotik yang tentunya berdiri kokoh pada kekuatan bangsa itu sendiri.

"Sebelum membacakan Teks Proklamasi, Bung Karno menyampaikan pidato singkat yang intinya, hanya bangsa yang berani meletakkan nasibnya di tangan sendiri, akan berdiri dengan kokohnya," tutur Hasto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/8/2017).

Bagi Hasto, kemerdekaan merupakan manifesto dari pembebasan. Artinya tentu bebas dari penjajahan, penindasan, dan bebas menentukan nasib bangsa di tangan sendiri.

"Atas dasar itu, maka lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah satu nafas perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia," jelas dia.

Dengan momentum peringatan kemerdekaan, dia melanjutkan, PDIP tentu turut mengadakan dengan upacara bendera yang dihadiri perwakilan komponen partai dari sejumlah daerah, masyarakat sekitar, dan siswa SMA yang memenangkan lomba Paskibraka.

"PDI Perjuangan menempatkan jalan kemerdekaan untuk masyarakat adil dan makmur dengan menggelorakan semangat berdikari, semangat percaya diri, dan mengajak seluruh pemuda bangsa untuk berjuang menggelorakan nasionalisme," Hasto menandaskan.

Â