Sukses

Warung Makan Jadi Dapur Umum

Pemilik warung makan kepiting di Sariharji, Ngaglik, Sleman, tergerak hatinya untuk membantu para pengungsi korban letusan Merapi. Rumah makannya "disulap" menjadi dapur umum.

Liputan6.com, Sleman: Rasa kemanusiaan ternyata bisa membuat seseorang mengesampingkan keuntungan materil dan membantu sesamanya yang sedang mengalami penderitaan. Di Sleman, Yogyakarta, pemilik sebuah rumah makan memilih menutup usahanya untup sementara waktu dan mengubahnya menjadi dapur umum.

Warung makan kepiting di Sariharji, Ngaglik, Sleman, itu adalah salah satu dapur umum yang digunakan untuk memasak makanan bagi para pengungsi korban letusan Merapi. Berbeda dengan dapur umum yang ada di barak-barak pengungsian, di tempat itu semua tenaga yang membantu adalah warga biasa. Muda, cekatan dan terampil menyajikan masakan.

Sholeh, sang pemilik warung, mengerahkan 25 orang juru masak yang selama ini menangani tiga warung makannya. Sholeh tak sendirian. Dalam upaya meringankan beban para korban, sejumlah dermawan pun mengirimkan bantuan bahan mentah untuk diolah di rumah makannya.

Dalam sehari, dapur umum milik Sholeh membuat rata-rata tujuh ribu hingga 10 ribu nasi bungkus, untuk didistribusikan ke sejumlah barak.(CHR/SHA)