3 Partai Ini Berharap Pertemuan SBY-Megawati Terus Berlanjut

Liputan6.com, Jakarta - Keakraban Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata membawa kegembiraan bagi sejumlah partai politik lain.

"Kita apresiasi dan menaruh hormat dengan pertemuan kemarin di 17-an. Semoga komunikasi dan politik hubungan kedua tokoh bangsa ini lanjut. Supaya ini kan membuat suasana politik kita kondusif," ujar Sekretaris Jenderal Partai Hanura Syarifudin Sudding di Kompleks DPR RI, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Dia menuturkan, pertemuan ini mempunyai dampak psikologis bagi kader Partai Demokrat dan PDIP.

"Iya, supaya tidak terjadi sering dipertentangkan di masyarakat. Dan itu bisa membawa dampak psikologis kader-kader kedua tokoh ini," jelas Sudding.

Sudding pun berharap ada pertemuan rutin antarmantan presiden dan wakil presiden.

"Saya kira itu baik sekali, kalau ada pertemuan dilakukan apakah triwulan atau enam bulan. Saya kira bagus untuk bangsa dan negara. Itu sangat berharap juga. Ada Ibu Mega, Pak SBY, Pak Habibie. Dan itu mendinginkan suasana," tegas Sudding.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPP PAN Yandri Susanto. Dia mengatakan, pertemuan SBY dan Megawati adalah hal yang positif. Sehingga tak perlu ada lagi kekakuan di antara keduanya.

"Jadi kalau kemarin sudah salaman sebenarnya tidak perlu ada kekakuan di antara mereka. Kalau dari acara kenegaraan keduanya diundang ya datang saja, misalkan selama ini kita belum pernah lihat Pak SBY pidato kenegaraan tanggal 16 tidak pernah hadir tapi Bu Mega datang terus. Alangkah indahnya kalau ada Pak Habibie, SBY, Mega, Sutrisno, dan lainnya hadir," jelas Yandri.

Sekjen Golkar Idrus Marham pun berharap pertemuan SBY-Megawati ini tidak hanya dilakukan dalam acara formal, tetapi juga dalam silaturahmi politik.

"Golkar berpandangan komunikasi politik, silaturahmi politik adalah sebuah keniscayaan. Adalah sebuah tuntutan dan kebutuhkan bangsa kita. Dan karena itu, ini perlu ditindaklanjuti, tentu pertemuan-pertemuan, tidak hanya pada yang sifatnya formalistik," Yandri memungkasi.

Saksikan video di bawah ini: