Liputan6.com, Klaten: Dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi di Pendopo Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kekurangan relawan. Saat ini terdapat 20 relawan yang bertugas memasak. Sedangkan jumlah pengungsi mencapai 7.500 orang. Akibatnya para relawan kelabakan saat menyediakan makan pagi, siang, atau malam.
Kondisi makin para setelah relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Klaten mundur dari dapur umum. Mereka mengaku tak sanggup lagi untuk memenuhi permintaan pengungsi yang jumlahnya terus bertambah. Dengan tenaga terbatas, PMI hanya mampu menyediakan konsumsi untuk 2.000 orang. PMI juga tak mau terus disalahkan. Untuk memehuni kebutuhan pengungsi di Pendopo Klaten, dibutuhkan sedikitnya 50 orang.
Sementara itu di Selo, Boyolali, debu vulkanik Gunung Merapi mengakibatkan beberapa warga terserang penyakit kulit. Dokter Lina, petugas medis Pemkab Boyolali mengatakan, banyaknya abu vulkanik membuat warga mudah terserang penyakit. Untuk menghindari penyakit, warga diminta berpakaian tertutup, memakai masker, serta pelindung mata.(JUM)
Kondisi makin para setelah relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Klaten mundur dari dapur umum. Mereka mengaku tak sanggup lagi untuk memenuhi permintaan pengungsi yang jumlahnya terus bertambah. Dengan tenaga terbatas, PMI hanya mampu menyediakan konsumsi untuk 2.000 orang. PMI juga tak mau terus disalahkan. Untuk memehuni kebutuhan pengungsi di Pendopo Klaten, dibutuhkan sedikitnya 50 orang.
Sementara itu di Selo, Boyolali, debu vulkanik Gunung Merapi mengakibatkan beberapa warga terserang penyakit kulit. Dokter Lina, petugas medis Pemkab Boyolali mengatakan, banyaknya abu vulkanik membuat warga mudah terserang penyakit. Untuk menghindari penyakit, warga diminta berpakaian tertutup, memakai masker, serta pelindung mata.(JUM)