Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menyindir dualisme kepengurusan Komunitas Diaspora. Ia menganalogikannya dengan kondisi partai politik di Indonesia.
"Jangan tiru partai di Indonesia, Anda harus menjadi contoh. Yang (jadi) soal Anda mengambil contoh partai di Indonesia, yang penting pecah, semua ingin jadi pemimpin," kata JK dalam pembukaan pertemuan global (Global Summit) Kongres Diaspora (Conggres of Indonesia Diaspora/CID) ke-4, di Hotel JW Luwansa, Jakarta, Senin (21/8/2017).
Baca Juga
Saat ini ada dua komunitas diaspora Indonesia. Komunitas Diaspora Indonesia di bawah pimpinan Dino Patti Djalal dan Komunitas Diaspora Indonesia pimpinan Edward Wanandi.
Advertisement
Karena itu, JK berharap komunitas diaspora bisa bersatu. Dia juga meminta Menlu Retno menyelesaikan masalah tersebut.
"Sebenarnya saya ragu-ragu hadir. Ini kan baru-baru ada konferensi, kok ada lagi. Baru saya tahu dari Ibu Menlu (Retno L.P. Marsudi) ada persoalan itu," ujar JK.
"Biar Menlu selesaikan dulu. Kalau Menlu tidak sanggup, nah biar saya yang ikut serta. Nanti kita bawa ke Malino biar aman. Itulah biar tidak membingungkan orang. Kalau membingungkan, bagaimana bikin sinergi," tutur JK.
Sementara itu, Edward Wanandi menuturkan sebenarnya tidak terjadi perpecahan. Menurut dia, acara ini hanya lanjutan saja.
"Global Summit ini adalah lanjutan acara diaspora lainnya," pungkas Edward.
Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini: