Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku geram saat mengetahui ribuan pohon di sekitar pembangunan proyek LRT-MRT Jakarta harus ditebang.
Berdasar data Dinas Kehutanan DKI, hampir 2.000 pohon menjadi korban pembangunan proyek transportasi massal itu. Djarot lantas mengungkapkan kekesalannya di depan Kepala Dinas Kehutanan saat penutupan acara Flona 2018.
Baca Juga
"Pak Djafar (Kepala Dinas), kemarin saya sempat marah-marah ketika dalam pembangunan (LRT-MRT) pohon ditebangi," kata Djarot di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin 21 Agustus 2017.
Advertisement
Djarot menegaskan, bila satu pohon ditebang, maka harus mengganti dengan menanam 10 pohon. "Kau tebang satu pohon, kau harus ganti 10 pohon," tegas Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan, DKI siap menanam kembali sekitar 20 ribu pohon untuk mengganti pohon yang ditebang selama proyek pembangunan LRT dan MRT.
"Ditebang 2000, maka kita dapat 20 ribu dengan tinggi yang sama. Kita tanam lagi, kecuali kalau (pohon) dipindahkan ya, enggak (diganti)," ucap Djarot.
Pada kesempatan itu, Djarot juga meminta agar tanaman khas Jakarta seperti Menteng dan Gandaria diperbanyak pada pameran Flona tahun depan yang rencananya tidak lagi diselenggarakan di Lapangan Banteng, melainkan di Setu Babakan. "Menteng, Gandaria itu tanaman kita loh, kita perbanyak," tandas Djarot.
Saksikan video di bawah ini:
Â