Sukses

4.043 Aduan Masuk ke Crisis Center First Travel

Polri telah menetapkan tiga tersangka atas kasus penipuan dan penggelapan PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel.

Liputan6.com, Jakarta - Crisis Center First Travel di Bareskrim Polri, Gambir telah menerima 4.043 aduan dari para korban penipuan. Crisis Center ini dibuka sejak 16 Agustus 2017.

"Jumlahnya sudah 4.043 laporan. Yang terbesar kemarin, jumlahnya 2.280 aduan," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2017).

Dari keseluruhan aduan yang sudah masuk hingga hari ini, tutur Herry, para calon jemaah umrah ada yang sudah membayar lunas dan sebagian, tetapi tidak jadi berangkat.

Yang lebih miris lagi, Herry mengatakan, ada sejumlah jemaah yang sudah berada di bandara namun gagal diberangkatkan ke Arab Saudi.

"Lalu sudah bayar lunas dan sudah sampai bandara, tidak berangkat. Parahnya itu sudah diarahkan sampai bandara tapi tidak jadi berangkat," ucap Herry.

Ada juga para jemaah yang meminta pengembalian uang atau refund dari dana umrah yang sudah disetorkan ke First Travel.

"Ada yang menarik diri berangkat, minta di-refund, tapi enggak di-refund sampai sekarang. Ada yang sudah nambah Rp 2,5 juta untuk carter pesawat tapi tidak berangkat. Ada yang sudah beli paket Ramadan, enggak berangkat," terang Herry.

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri telah menetapkan tiga orang tersangka atas kasus penipuan dan penggelapan PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel terhadap puluhan ribu calon jemaah umrah.

Tak hanya itu, penyidik juga menyita sejumlah aset milik ketiga tersangka. Di antaranya, rumah mewah di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat; sebuah butik di kawasan Kemang, Jakarta Selatan; beberapa unit mobil mewah; dan aset-aset lainnya.

 

Saksikan video di bawah ini: