Sukses

Pengusaha Mesir: First Travel Berutang Rp 25 Miliar ke Saya

Saber sempat dapat peringatan dari beberapa pengusaha travel umrah lainnya di Indonesia agar waspada dalam berbisnis dengan First Travel.

Liputan6.com, Jakarta - Korban kasus penipuan bermodus bisnis travel umrah murah First Travel, tak hanya menimpa jemaah di Tanah Air. Seorang pengusaha asal Mesir bahkan tengah berada di Jakarta untuk mengurus utang piutangnya dengan Andika Surachman, bos First Travel yang kini berstatus tersangka. 

Pengusaha bernama Ahmed Saber Amin itu mengaku bermitra dengan First Travel sejak 2015. Pria yang bergelut di bisni perhotelan di Arab Saudi ini mengungkapkan bahwa First Travel berutang padanya hingga puluhan miliar.

"Pada 2015, First Travel membayar dengan baik. Tahun 2016, mulai tersendat dan mulai menumpuk utang. Hingga kini, First Travel telah berutang hampir US$ 2 juta (Rp 25 miliar),” ujar Ahmed Saber kepada Liputan6.com di sebuah mal di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2017.

Saber sempat mendapat peringatan dari beberapa pengusaha travel umrah lain di Indonesia, agar waspada dalam berbisnis dengan First Travel. Pasalnya, harga yang ditawarkan First Travel terbilang sangat murah. Namun, pihak First Travel selalu bisa meyakinkannya.

"Jangan percaya dengar omongan miring tentang First Travel. Mereka cuma iri. Saya berani pasang harga murah, karena saya mengejar keuntungan dari jumlah konsumen yang besar," kata Saber, menirukan penuturan pemilik First Travel.

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Bawa Artis Menginap di Hotel Mewah

Saber merinci, utang First Travel sebesar Rp 25 miliar adalah untuk pembayaran sewa hotel dan jasa transportasi selama di Mekah dan Madinah.

Ahmed Saber sendiri mengoperasikan sembilan hotel di Mekah dan Madinah, termasuk Intercontinental Hotel.

"Selebritas-selebritas Indonesia yang dibawa First Travel untuk umrah akan menginap di hotel-hotel mewah seperti Intercontinental itu," kata dia.

Ahmed Saber hingga kini masih menunggu pertanggungjawaban Andika Surachman di Jakarta. Dia berharap, jika tak mendapatkan pembayaran, setidaknya ia bisa mendapatkan aset-aset First Travel sebagai gantinya.