Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengundang sejumlah rektor perguruan tinggi di Istana Kepresidenan, Jakarta. Mereka membahas rencana Deklarasi Kebangsaan Rektor di Bali pada September 2017.
Usai pertemuan tertutup itu, Menristekdikti M Nasir mengatakan, deklarasi akan dituangkan dalam pembelajaran dan perilaku mahasiswa.
Menurut Nasir, mahasiswa akan disibukkan dengan berbagai kegiatan positif, sehingga tidak ada celah bagi gerakan radikal masuk ke kehidupan mereka.
Advertisement
"Tujuannya adalah kami ingin menjaga Indonesia harus dalam wawasan kebangsaan ini," kata Nasir, Jumat (25/8/2017).
Presiden Jokowi memang belum memastikan akan hadir dalam acara tersebut. Namun, dia berharap semangat menggaungkan Pancasila tidak boleh kendor.
"Pesan Presiden adalah ini harus dilakukan dan ditindaklanjuti. Cuman, nanti Presiden untuk memberikan waktu itu belum ditetapkan, tapi di akhir September," kata dia.
Pancasila kini sudah masuk dalam kurikulum dan mata kuliah bagi para mahasiswa. Tinggal diimpelentasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Sistem pembelajarannya inilah yang harus terimplementasi pada perilaku," ucap dia.
Sedikitnya, ada 16 perwakilan rektor yang bertemu dengan Jokowi. Saat deklarasi nanti, akan hadir 2.000 rektor yang mewakili perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.
Masalah Pendidikan
Nasir mengaku sebelumnya mendampingi Presiden Jokowi bertemu dengan forum rektor untuk membahas masalah pendidikan.
"Ini kan kemarin masalah pendidikan, ini (sekarang) masalah deklarasi kebangsaan dan bela negara," kata dia.
Sementara, Nasir menambahkan, pertemuan hari ini dihadiri rektor dari perguruan tinggi besar maupun rektor perguruan tinggi kecil.
"Hari ini perwakilan, Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Ada yang besar ada yang kecil," pungkas Nasir.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement