Liputan6.com, Jakarta - Mayor Jenderal Purnawirawan Ampi Nurkamal Tanudjiwa tidak terima namanya dicatut di dalam struktur Saracen, organisasi yang disebut polisi menebar kebencian.
"Saya akan gugat perdata dan pidana," kata Ampi saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (25/8/2017).
Mantan Danrem di Banten tahun 1995-1997 ini mengaku tidak mengenal dan tahu apa itu Saracen. Bahkan dari sederet nama di struktur Saracen, hanya satu orang saja yang dia kenal, Eggi Sudjana.
Advertisement
"Nama-nama itu, saya enggak kenal, Kalau Eggi saya kenal, dia tetangga saya di Bogor," kata Ampi.
Ampi merasa dirugikan karena namanya ada di struktur organisasi Saracen yang dituduh menebar kebencian. Ampi dan Eggi tercatat sebagai Dewan Penasihat Saracen.
"Ini enggak bener, saya ini penegak NKRI, masa saya disebut menghancurkan negara," kata Ampi.
Saat masih menjadi perwira aktif di lingkungan TNI AD, beberapa jabatan penting diemban Ampi. Dia pernah menjabat Komandan Korem pada tahn 1995-1997. Kariernya kian moncer dan menjabat Kepala Staf Kodam Wirabuana. Bintang dua dia capai saat karirnya menjabat Wakil Komandan Diklat TNI di Bandung.
Saat ABRI masih memiliki kursi di DPR, Ampi pernah duduk sebagai anggota DPR untuk fraksi TNI/Polri selama 36 bulan.
Saat suasana Pemilihan Presiden, Ampi terlibat menjadi tim sukses salah satu pasangan calon, bersama Rijal Kobar yang sudah divonis ujaran kebencian.
"Oh iya, saya di sana (tim sukses pemenangan salah satu calon). Jadi Ketua Pembinanya. Bareng Rizal Kobar, Eggie Sudjana," ujar Ampi.
Â
Saksikan video di bawah ini:
Pengakuan Eggi Sudjana
Sementara Eggi Sudjana mengaku heran namanya tercantum dalam struktur organisasi Saracen. Dia juga heran dengan langkah Polri yang akan mengklarifikasi nama-nama dalam struktur organisasi di saracennews.com.
"Sekarang saya sendirinya aja tidak tahu, tidak mendengar, tidak mengalami, tidak melihat. Bagaimana saya mau dipanggil? Jadi saksi, apa yang mau disaksikan?" respons Eggi saat dihubungi Liputan6.com, Kamis malam 24 Agustus 2017.
"Justru hak hukum saya adalah saya orang yang difitnah di sini, orang yang dicemarkan namanya karena tidak ikut-ikutan, tidak tahu-menahu. Tapi kok ada nama saya di situ," dia menambahkan.
Eggi meminta kepada Polri untuk tidak sembarangan melakukan pemanggilan terkait nama-nama di situs Saracen. Menurut dia, Polri seharusnya melakukan penyelidikan mendalam terlebih dahulu mengenai Saracen.