Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018 juga menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya nama Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa digadang ikut meramaikan pesta rakyat lima tahunan itu.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, tidak mempermasalahkan Khofifah mendapatkan dukungan dari beberapa partai ataupun kiai di Jawa Timur untuk maju dalam Pilkada Jatim.
Baca Juga
"Monggo (silakan) saja itu, enggak masalah itu hak demokrasi dia," kata Muhaimin di kantor Pegadaian, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2017).
Advertisement
Kendati begitu, Cak Imin sapaan Muhaimin mengharapkan adanya kekompakan untuk warga Nahdlatul Ulama. Sehingga Khofifah tidak maju dalam Pilgub Jatim itu, sebagai salah satu kader NU.
"Itu sifatnya hanya imbauan, sepenuhnya hak politik ada di Khofifah," jelas Cak Imin.
PKB sendiri telah mantap untuk menyokong Saifullah Yusuf untuk dalam Pilkada Jatim. Gus Ipul, sapaan Saifullah, saat ini menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Timur.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Kantongi Tiket
Sebelumnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengklaim sudah mengantongi dukungan dari partai politik untuk maju di Pilkada Jawa Timur. Bahkan dia menyebut dukungan itu sudah cukup untuk mendaftar sebagai bakal calon gubernur.
Khofifah mengungkapkan silaturahmi ke beberapa partai politik, baik tingkat daerah maupun pusat, sudah dilakukan. Dia yakin bisa langsung mendaftarkan diri, bila melihat peta kursi DPRD Jawa Timur partai yang mendukungnya.
"Peta kursi di Jawa Timur sesuai dengan prasyarat seseorang untuk mencalonkan gubernur dan cawagub cukup sih, cukup untuk berangkat (mendaftar)," kata Khofifah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 23 Agustus 2017.
Hanya saja, Ketua Umum Muslimat NU itu belum mau mengungkapkan partai mana saja yang sudah berkomunikasi intens dengannya. Suara NU di Jawa Timur kemungkinan juga terbelah, karena warga NU lain Saifullah Yusuf dikabarkan juga akan maju.
Advertisement