Sukses

Djarot Akan Tegur Pedagang Hewan Kurban Jualan di Trotoar

Djarot menyebut, sepeda motor saja tidak boleh lewat dan parkir di trotoar apalagi hewan.

Liputan6.com, Jakarta - Mendekati Hari Raya Idul Adha, beberapa trotoar di Jakarta masih diisi penjual hewan kurban. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan, trotoar dilarang untuk tempat berjualan hewan kurban.

Djarot menyebut, sepeda motor saja tidak boleh lewat dan parkir di trotoar, apalagi jadi tempat berjualan hewan.

"Enggak (boleh) ada. Kita jelas bahwa tidak boleh kambing parkir di trotoar, sepeda motor saja tidak boleh. Kalau kambing parkir di trotoar pasti kencing. Juga dia akan buang kotoran," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (28/8/2017).

Djarot memerintahkan lurah dan Satpol PP untuk mencatat penjual hewan kurban bandel dan memberi surat teguran.

"Gampang kami kan punya perangkat untuk kasih surat, kita kasih catatan mereka yang jualan di trotoar," ucapnya.

Apalagi, saat ini DKI tengah menerapkan Bulan Tertib Trotoar untuk menyosialisasikan fungsi trotoar hanya untuk pejalan kaki, bukan untuk kendaraan dan berjualan.

"Trotoar itu untuk jalan kaki, bukan untuk jualan kambing," tandas Djarot.

2 dari 2 halaman

Tindak Tegas

Djarot mengaku akan menindak tegas siapa pun yang masih menggunakan trotoar tidak sesuai peruntukannya, termasuk untuk berjualan.

"Tadi malam waktu pertunjukan wayang, saya panggil Kasatpol PP, saya sampaikan trotoar itu fungsinya adalah untuk para pejalan kaki. Kalau ada yang parkir di situ, ada yang jualan di situ, angkut," ujar Djarot.

Dia bahkan mengaku akan menghentikan segala fasilitas yang didapat oleh para pedagang ketika kedapatan masih berjualan di trotoar. Fasilitas yang dimaksud seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Menurut dia, ini untuk memberikan efek jera sehingga tidak ada lagi penyalahgunaan trotoar.

"Kalau dapat fasilitas, kasih peringatan, sekali lagi dia melanggar, kasih peringatan, sekali lagi dia melanggar, cabut fasilitas itu. Langsung kita kasih sanksi, enggak akan dapat KJP," tutur Djarot.

Dia mengaku menginstruksikan bawahannya untuk gencar melakukan operasi trotoar bersih. Terlebih, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang membangun trotoar yang layak untuk pejalan kaki.

"Tadi malam saya instruksikan, operasi terus. Kenapa? Karena kita lagi gencar bangun trotoar, kita akan perlebar itu untuk mengantisipasi tahun depan, dua tahun lagi, sistem transportasi di Jakarta ini sudah mulai normal dengan banyaknya pilihan untuk transportasi publik. Banyak pilihan," kata Djarot.

Termasuk juga, lanjut dia, pembatasan kendaraan bermotor yang masuk di ruas jalan tertentu.

"ERP sudah bisa dipasang, kemudian pembatasan kendaraan roda dua, supaya mereka meninggalkan kendaraannya di rumah, tapi dia artinya beralih naik kendaraan umum," tandas Djarot.