Sukses

Heboh Hujan Misterius di Tebet, dari Tampung Air hingga Mandi

Sama seperti beberapa tetangganya, Muzakkir juga sempat menampung air hujan di rumahnya itu.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan misterius mengguyur rumah Ahmad Muzakkir (40) di Jalan Tebet Barat Dalam 1, Nomor 18, Jakarta Selatan, Sabtu 26 Agustus 2017. Peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 17.30 WIB.

Hujan yang hanya mengguyur rumah Muzakkir itu, langsung menarik perhatian warga di sekitar rumahnya. Tak sedikit tetangga yang datang karena penasaran ingin melihat peristiwa tersebut secara langsung.

"Adik (saya) juga rekamin kejadiannya. Dia sempat kasih tahu ke teman-temannya. Banyak yang penasaran juga. Tetangga juga rekamin, kirim ke Instagram dan lain-lain," kata Muzakkir saat ditemui Liputan6.com di rumahnya, Selasa (29/8/2017).

Dia mengatakan, para tetangga yang penasaran itu ada yang menampung air hujan bahkan sengaja mandi hujan-hujanan.

"Karena hujan tidak berhenti, sampai ada orang inisiatif kumpulin airnya di ember. Keponakan saya mandi air hujan itu. Saya juga coba ngerasain air hujannya walau enggak sampai basah semua badannya. Ada tetangga juga dua sampai tiga orang mandi hujan," tutur Muzakkir.

Sama seperti beberapa tetangganya, Muzakkir juga sempat menampungnya. Tujuannya, dia butuh penjelasan logis.

"Enggak hanya supranatural. Mungkin ada orang ahlinya bisa ngasih penjelasan dari BMKG itu hujan apa, terus siapa tahu ada yang meneliti air tersebut mengandung apa. Yang jelas, saya lihat airnya jernih," kata dia. 

Muzakkir, pemilik rumah yang diguyur hujan misterius di Tebet, Jakarta Selatan (Liputan6.com/ Rezki Apriliya Iskandar)

Muzakkir menuturkan, awalnya dia tidak menyadari ada hujan. Sampai kemudian banyak anak-anak yang bermain di depan rumahnya berteriak. 

"Kebetulan pas saya main catur banyak anak main di depan rumah. Teriak-teriak hujan. Kita lihat dari dalam rumah, enggak ngeh ada hujan. Saya buka pagar ternyata hujan di samping rumah, persis depan kamar saya. Cuma separuh rumah hujannya. Separuh ke rumah saya, separuh lagi jalan," kata dia.

Muzakkir mengatakan, hujan misterius yang mengguyur rumahnya tersebut berlangsung hingga hampir tengah malam, sekitar 23.30 WIB.

 

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pengakuan Saksi Mata

Salah seorang saksi mata, Fahmi (34), juga membenarkan peristiwa tersebut. Pria yang berprofesi sebagai petugas keamanan di komplek perumahan tempat tinggal Muzakkir ini bahkan sempat menampung air hujan tersebut.

"Pas saya mantau itu airnya memang turun dari langit. Airnya bukan hujan biasa. Bedanya kalau disimpan, dinginnya kayak air kulkas. Kalau ditadangin ember, air hujannya kabur-kaburan terus. Kitanya yang kebasahan," cerita Fahmi saat ditemui Liputan6.com, di lokasi yang sama, Selasa (29/8/2017).

Fahmi sempat mengalami keanehan saat menampung air hujan tersebut. Ia mengaku sampai kesulitan menampung air hujannya dan harus menunggu selama tiga jam.

"Saya nampung airnya juga, tapi anehnya saya tampung enggak penuh-penuh, hanya sedikit. Sampai tiga jam kita tadahin enggak penuh-penuh. Dipakai buat cuci muka. Diminum juga kayak air putih biasa. Bedanya, dingin aja," tuturnya.

"Allah punya kuasa. Sebelumnya belum pernah ada kejadian kayak gitu. Baru di sini aja," ujar Fahmi.