Sukses

Ratusan Ribu Akun Tinggalkan Grup Saracen Usai Jasriadi Ditangkap

Penangkapan pimpinan sindikat Saracen, Jasriadi, berdampak pada kekuatan jaringan kelompok ini.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Tindak Siber Bareskrim Polri telah mengungkap praktik organisasi penyebar ujaran kebencian, Saracen. Tindakan itu ternyata berdampak pada jaringan sindikat itu.

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, 800 ribu akun terkoneksi dengan jaringan Saracen melalui grup Facebook. Namun, seiring penangkapan pimpinannya, akun yang terkoneksi berkurang banyak.

"Seiring tertangkap mereka (pimpinan Saracen), perlahan mulai berkurang sampai ratusan ribu. Karena mereka sadar yang dilakukan itu salah," ucap Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2017).

Ia menjelaskan, Saracen merupakan sebuah grup di media sosial (medsos) Facebook dan portal berita. Jasriadi memanfaatkan grup Facebook untuk menawarkan pekerjaan sebagai ahli IT medsos.

Hal itu, menurut dia, bertujuan mengunggah konten yang berisikan fitnah, hoax, dan ujaran kebencian yang melanggar Undang-Undang ITE.

"Ke depannya kita akan mendalami peran mereka termasuk peran kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Saracen," ujar dia.

Sebab, kata Rikwanto, kelompok yang sebelumnya terafiliasi Saracen bisa saja mendapatkan pesanan-pesanan ujaran kebencian pada masa mendatang.

"Bukan tidak mungkin ke depan mereka akan mendapatkan pesanan tertentu sesuai profesi mereka," jelas Rikwanto.

 

Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Terlibat di Pilkada DKI?

Bareskrim Polri masih menelusuri aksi sindikat Saracen dalam Pilkada DKI Jakarta. Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Irjen Ari Dono Sukmanto mengatakan, pihaknya belum memperoleh informasi soal sepak terjang Saracen di Pilkada DKI 2017 lalu.

"Belum ada, masih dalam penyelidikan," ujar Ari Dono di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Hingga saat ini, polisi masih menelusuri pemesan ujaran kebencian pada Saracen. "Kita masih tracing kita masih cari ada enggak yang mesan itu, masih penyelidikan," ujar Ari Dono.

Termasuk, kata dia, keterlibatan ormas tertentu. Sebelumnya, Ketua Sindikat Saracen Jasriadi mengaku pernah melakukan pertemuan besar-besaran dengan para anggotanya menjelang Pilkada DKI Jakarta.

 

 

 

Â