Sukses

Jasriadi Tertangkap, Harsono Ubah Nama Akun Grup Saracen

Tak hanya nama group, MAH juga disebut-sebut mengubah pengaturan akses akun grup Saracen, dari terbuka menjadi tertutup atau privasi.

Liputan6.com, Pekanbaru - Tertangkapnya ketua sindikat Saracen Jasriadi, membuat anggota sindikat ini lebih waspada. Seperti Muhammad Abdul Harsono yang mengubah nama akun grup dan pengaturan akses.

"Dia mengubah nama akun grup Saracen menjadi NKRI Harga Mati," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK, Rabu malam, 30 Agustus 2017.

Tak hanya nama group, Harsono juga disebut-sebut mengubah pengaturan akses akun grup, dari bersifat terbuka menjadi tertutup atau privasi.

"Dengan perubahan ini, hanya anggota grup yang bisa mengaksesnya," kata mantan Kapolres Pelalawan ini.

Guntur menjelaskan, dalam grup Saracen, Harsono diduga berperan sebagai pembuat dan aktif menyebarkan ujaran kebencian. Penyebaran dilakukan melalui akun group ataupun media sosial yang dimilikinya.

Harsono ditangkap di rumah orangtuanya di Jalan Bawal, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu 30 Agustus 2017.

Usai ditangkap pada pukul 06.00 WIB, Harsono langsung dibawa ke kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau di Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, Riau.

"Selanjutnya pelaku pada pukul 17.30 WIB, setelah menjalani pemeriksaan intensif, langsung dibawa ke Jakarta untuk diproses di Mabes Polri," kata Guntur.

2 dari 2 halaman

Telepon Genggam

Sebelumnya, ketua RT setempat, Wagino, menyebut tidak banyak yang dibawa polisi dari lokasi penangkapan. Polisi hanya membawa dua telepon genggam.

Wagino yang menyaksikan langsung penangkapan ini menyebut, penangkapan ini hanya melibatkan beberapa polisi yang mengendarai dua mobil. Dia tidak tahu penangkapan ini terkait kasus apa.

"Enggak tahu juga soal Saracen tuh, polisi hanya menyebut terkait provokasi saja," kata Wagino yang mengontrak di rumah milik orangtua Harsono.

Penangkapan Harsono merupakan pengembangan dari penangkapan Jasriadi. Keduanya ditangkap Bareskrim Polri, karena situs yang dimilikinya saracennews.com diduga sering mengunggah ujaran kebencian dan hoax atau berita bohong.

Penangkapan ketua Saracen itu di Jalan Kasah, Kecamatan Bukitraya, Kota Pekanbaru pada 7 Agustus lalu, merupakan pengembangan dari penangkapan MFT pada 21 Juli 2017 di Koja, Jakarta Utara, dan Sri Rahayu Ningsih alias SRN pada 5 Agustus 2017 di Cianjur, Jawa Barat.

Saksikan video menarik berikut ini:

Â