Liputan6.com, Jakarta - Data Jakarta Smart City (JSC) mengungkap penurunan jumlah laporan Qlue beberapa bulan terakhir. Jika sebelumnya rata-rata 1.500 laporan yang masuk tiap hari, kini hanya 800 laporan per hari.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak mempermasalahkan penurunan angka laporan tersebut. Menurut dia, turunnya laporan Qlue menandakan kinerja yang semakin bagus.
"Artinya semakin ke sini semakin bagus. Yang enggak bagus dilaporin ke Qlue," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Advertisement
Namun, Djarot menyebut penurunan itu kemungkinan karena warga malas melaporkan lantaran penanganan yang lambat.
"Tapi saya berharap yang pertama (karena kinerja bagus)," tutur Djarot.
Djarot mengatakan, saat ini penanganan laporan Qlue masih lancar. Jika ada yang terlambat, maka Djarot meminta agar terus ditindaklanjuti secara cepat.
"Kalau lebih dari waktu yang ditentukan, saya sudah minta untuk ditegur ya. Kalau enggak ya kita pecat. Artinya, kalau semakin sedikit semakin senang dong aku," tegas Djarot.
Instruksi Djarot
Â
Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jakarta Smart City Setiaji mengatakan, warga yang melaporkan kondisi wilayah di Ibu Kota melalui aplikasi Qlue kini menurun. Penurunan itu mencapai 50 persen apabila dibandingkan dengan kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebelumnya.
Qlue merupakan aplikasi media sosial yang menawarkan sebuah fitur untuk membantu masyarakat dapat berkomunikasi dengan pemerintah atau swasta yang memiliki kepentingan publik.
Tak hanya dapat melapor soal sarana publik dan pegawai negeri sipil nakal, masyarakat bisa melaporkan perusahaan swasta.
Penggunaan aplikasi ini untuk pelaporan masalah pun cukup mudah dilakukan. Anda cukup mengambil foto masalah yang ditemui, tentukan kategori, dan masukkan judul laporan dan penjelasan tentang laporan yang dibuat.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Â
Advertisement