Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengisahkan dialog antara Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi pada saat Idul Adha.
Hal ini disampaikannya saat mengikuti perayaan Idul Adha didi Masjid Al Huda, Teggumung Wetan, Surabaya. Acara ini juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.
Baca Juga
Menurut dia, dialog itu didasari oleh sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.
Advertisement
"Ketuhanan yang dimaksud adalah ketuhanan yang berkebudayaan, penuh toleransi, berbudi pekerti, tanpa egoisme. Megawati dan Jokowi lalu berdialog soal bagaimana membumikannya, demi kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Hasto dalam pesan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat 1 September 2017.
Saat itu, lanjut dia, Jokowi bertanya kepada Megawati soal bagaimana susunan kabinet akan dibentuk. Mendengar hal itu, Megawati
berkata dengan jelas bahwa republik ini dibangun dengan perjuangan, tetesan keringat, darah dan air mata.
"Siapa yang berkeringat bagi Republik? 1912 didirinkan Muhammadiyah, 1926 didirikan Nahdatul Ulama. 1927 didirikan Partai Nasional Indonesia. Dan pada 1945, Bung Karno membangun Tentara Nasional Indonesia," cerita Hasto menirukan Megawati.
Saksikan video berikut ini:
Persatuan
Megawati, lanjut dia, lalu menegaskan kepada Jokowi, jika keempat kekuatan ini bersatu, Indonesia yang adil dan makmur akan terwujud dengan baik.
Putri Bung Karno ini juga mengingatkan Jokowi, Islam yang masuk ke Indonesia adalah Islam yang membangun peradaban dengan tradisi perdagangan.
"Karena itulah perkuat ekonomi rakyat, libatkanlah umat Islam dalam kegiatan ekonomi itu. Karena inilah subjek sejati Islam yang ada di Indonesia," tegas Hasto.
Oleh karena itu, melalui semangat Idul Adha, semua pihak bisa mengedepankan Pancasila dan semangat berkorban untuk bangsa dan negara.
"Dengan semangat Idul Adha ini, mari bumikan Pancasila, kita kobarkan semangat pengorbanan untuk bangsa dan negara, dengan semangat dedication of life," pungkas Hasto.