Liputan6.com, Jakarta - Migrant Care dijadwalkan akan ambil bagian di sidang ke-27 Komite Perlindungan Pekerja Migran PBB (United Nations Commitee on Migrant Workers di Geneva, Swiss pada 4 hingga 13 September mendatang.
Direktur Migrant Care Anis Hidayah menuturkan,pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan untuk menyambut acara ini.
Baca Juga
"Sebagai bagian dari persiapan dialog pada sesi ini, Migrant Care pada 14 Agustus lalu telah mengirimkan laporan alternatif kepada Komite," ujar Anis di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 2 September 2017.
Advertisement
Laporan alternatif tersebut berisi beberapa isu yang di-highligt oleh Migrant Care. Antara lain, proses harmonisasi kebijakan migrasi sesuai prinsip-prinsip konvensi, praktek-praktek pelanggaran HAM yang dialami buruh migran.
"Terutama persoalan buruh migran perempuan, hukuman mati, perlindungan buruh migran tidak berdokumen, trafficking, perlindungan terhadap anak-anak buruh migran, pemenuhan hak politik buruh migran, dan akses keadilan," ujar dia.
Dia menambahkan, laporan-laporan dari buruh di daerah juga turut diikutsertakan dalam isu-isu yang diangkat oleh Migrant Care.
Selain itu, lanjut Anis, beberapa catatan kritis atas laporan pemerintah antara lain poin tentang laporan pemerintah yang lebih banyak menyajikan daftar aktifitas, tetapi tidak menampakkan analisis mendalam dari efektivitas kelembagaan dan instrumen.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Ada Peserta Lain
Selain Migrant Care yang akan mewakili, ikut pula dalam acara ini Yayasan Kesehatan untuk Semua juga mantan buruh migran.
"Beberapa organisasi masyarakat sipil antara lain migrant care, YKS Lembata, SARI Solo, dan Desa Dukuhdempok akan menghadiri dan berpartisipasi aktif dalam sesi kali ini," kata Anis.
Delegasi yang akan berangkat ke Jenewa adalah Anis Hidayah dari Migrant Care, Melanie Subono selaku Ambassador, Alex Ong dari Migrant Care Malaysia, Siti Badriah mantan Buruh Migran, Savereppal Cirvandus YKS Lembata, Mulyadi SARI Solo, dan Miftahul Munir Kades Dukuhdempok..
Anis berharap keberangkatan representasi masyarakat sipil ini dapat memberikan kontribusi aktif selama sesi sidang dan memberikan informasi alternatif secara objektif kepada Komite mengenai situasi pekerja migran Indonesia.
Advertisement