Sukses

Sebelum Pegawai BNN Ditemukan Tewas, Suaminya Pergi Terburu-buru

Pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN), Indria Kameswari, diduga jadi korban pembunuhan.

Liputan6.com, Bogor - Indria Kameswari (38) ditemukan tewas di rumahnya Perumahan River Valley, Desa Palasari, Cijeruk, Kabupaten Bogor pada Jumat 1 September pagi.

Pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor diduga jadi korban pembunuhan.

Maulana, kepala keamanan perumahan menyebut AM (39), suami Indria, pergi tergesa-gesa meninggalkan perumahan sekitar 30 menit sebelum korban ditemukan tewas.

"Pas lewat pintu gerbang perumahan dia bawa mobil ngebut seperti terburu-buru," kata Maulana, kepala keamanan perumahan River Valley, Minggu (3/8/2017).

Sebelum kejadian, lanjut Maulana, AM datang Jumat sekitar pukul 03.00 WIB. Sekitar pukul 07.00 WIB, AM kembali pergi tergesa-gesa meninggalkan perumahan tersebut.

Tidak lama kemudian, Maulana mendapat kabar dari anggotanya bahwa Indria ditemukan tewas di dalam rumahnya.

"Saya langsung lapor ke polisi," ujar Maulana.

Awalnya, lanjut Maulana, Indira ditemukan sudah tak bernyawa setelah anak kandung korban meminta tolong kepada tetangganya bahwa kedua orangtuanya terlibat adu mulut.

"Waktu disamperin oleh tetangganya, ibunya sudah meninggal," kata dia.

Menurut keterangan anggotanya, korban ditemukan tewas di kamar mandi dalam kondisi luka di bagian punggung.

"Saya juga sempat lihat ada darah di lantai kamar mandi. Cuma tidak tahu luka apa," ungkap Maulana.

Namun, saat itu semua peralatan rumah tangganya masih terlihat rapi. Tidak ada satu pun barang yang rusak. "Cuma TV yang masih nyala," kata Maulana.

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Gelagat Aneh

Tri Hardyanto, tetangga korban mengatakan, sudah 14 bulan Indria bersama suami dan satu orang mengontrak rumah tersebut. Dia juga memiliki satu orang pembantu rumah tangga untuk mengasuh anaknya yang masih berumur 3 tahun.

Selama mereka tinggal, warga tidak melihat ada yang gelagat yang mencurigakan dari keluarga korban.

"Saya belum pernah dengar mereka ribut besar, kalau ribut biasa sih pernah. Wajar, namanya juga rumah tangga," kata Tri.

Tri menambahkan, kedua pasangan suami istri ini bekerja. Indria bekerja di BNN Lido, sedangkan suaminya mengaku sebagai kontraktor.

"Kalau AM jarang pulang, tapi saya pernah ngobrol sama suaminya itu," kata dia.

Sementara itu, di rumah kontrakan yang dihuni Indria bersama satu anaknya masih terpasang garis polisi.

Semenjak peristiwa pembunuhan, rumah warna oranye itu pun kini nampak sepi. Hanya terlihat jemuran pakaian dan sepeda milik anak korban di depan halaman rumah tersebut.