Liputan6.com, Jakarta - AM (39), terduga pelaku pembunuhan pegawai BNN, Indria Kameswari (38), kerap mendapat perlakuan kasar dari korban. Hal itu diungkapkan kakak AM, Siti Nuraeni.
Bahkan, korban pernah mengancamnya dengan senjata api. Siti mengaku punya bukti.
"Dia mukulin sampai ngancem mau bunuh adik saya pakai pistol. Saya punya rekamannya," kata Siti saat ditemui di Polres Bogor, Senin (4/9/2017).
Advertisement
Percekcokan berpangkal pada tuntutan permintaan korban. Indira, menurut Siti, ingin memiliki mobil dan rumah mewah.
Namun, AM tidak pernah menanggapi permintaan itu.
"Adik saya bener-bener diporotin. Sampai minta mobil sama rumah mewah sambil ngamuk-ngamuk," ucap Siti.
Karena itu, ia meminta polisi berlaku adil dalam mengusut kasus ini. Menurut Siti, persoalan ini murni urusan rumah tangga korban dan terduga pelaku.
"Tolong seadil-adilnya, karena ini masalah rumah tangga, bukan masalah korps," kata dia.
Â
Pelaku Diduga Suami
Sebelumnya, BNN memastikan, pegawai bagian Balai Diklat, Lido, Bogor, itu dibunuh suaminya berinisial AM (39).
"Tersangka adalah suami almarhumah yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Indria Kameswari," ujar Kepala Bagian Humas BNN Kombes Pol Sulistiandriatmoko dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/9/2017).
Pelaku, ucap dia, telah ditangkap di Batam oleh tim gabungan Polres Kabupaten Bogor, Direktorat Penindakan dan Pengejaran Deputi Bidang Pemberantasan BNN, dan Polda Kepri.
"Tadi malam, Minggu (3 September) sekitar pukul 23.00 WIB di wilayah hukum Polda Kepri, telah ditangkap," kata Sulistiandriatmoko.
Sebelum ditangkap, AM (39) sempat menghilang. Menurut keterangan saksi, 30 menit sebelum Indria Kameswari ditemukan tewas, AM terlihat tergesa-gesa keluar meninggalkan perumahan menggunakan mobil.
"Pas lewat pintu gerbang perumahan, dia bawa mobil ngebut seperti terburu-buru," kata Maulana, kepala keamanan Perumahan River Valley, Minggu, 3 September 2017.
Advertisement