Liputan6.com, Frankfurt - Warga Kota Frankfurt, Jerman, termasuk yang berada di rumah sakit, terpaksa dievakuasi setelah sebuah bom dari masa Perang Dunia II ditemukan di kota mereka.
Lebih dari 60 ribu orang yang tinggal di radius 1,5 kilometer dari sekitar bom milik Inggris seberat hampir 2 ton itu, diperintahkan mengungsi sebelum Pemerintah Jerman berupaya menjinakan bom.
Evakusi penduduk ini disebut paling besar dalam sejarah Jerman. Sebab jika meledak, bom dari zaman Perang Dunia II yang disebut blockbuster ini bisa menghancurkan seisi kota. Berita ini mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (4/9/2017).
Advertisement
Di New York, Amerika Serikat, sebuah mobil tak sengaja menabrak sebuah gerai laundry. Semula mobil mundur perlahan, namun tiba-tiba mundur kencang menabrak kaca hingga menembus gerai dan menerjang orang-orang yang ada di dalamnya.
Akibat kecelakaan ini, sedikitnya 6 orang mengalami luka-luka. Pengemudi yang berusia 74 tahun diduga tak sengaja menabrak.
Di Paris, Perancis, aplikasi berbagi kendaraan yang kini marak tak cuma bisa digunakan untuk kendaraan di darat. Di Jerman, Inggris, dan Perancis, aplikasi Wingly menghubungkan pilot pesawat pribadi dan penumpang tengah menjadi tren.
Melalui aplikasi ini, penumpang bisa mencari alternatif penerbangan yang murah. Seperti aplikasi berbagi mobil atau motor, pilot yang memiliki pesawat sendiri kemudian disaring melalui lisensi dan sertfikat medis sebelum boleh bergabung.
Pilot bisa terbang lebih sering untuk menambah jam terbang dan penumpang dapat penerbangan lebih murah. Penerbangan di atas Kota London selama 1 jam misalnya, ditawarkan US$ 64 dolar. Tiap bulan rata-rata 600 penerbangan dilakukan melalui aplikasi Wingly.