Liputan6.com, Jakarta: Ketua Majelis Mujahidin Indonesia Kiai Haji Abu Bakar Baasyir mengatakan, akan menggugat Singapura sehubungan dengan tudingan keterlibatannya dengan jaringan terorisme internasional. Ia menilai, tudingan sejumlah negara yang mengatakan Indonesia adalah sarang teroris, tak berdasar. Karena itulah, Baasyir menyerukan kepada pemerintah agar tak terpengaruh tuduhan itu. Demikian dikemukakan Baasyir dalam dialog politik yang diselenggarakan Majelis Mujahidin Indonesia di Jakarta, Sabtu (16/3) pagi.
Baasyir menegaskan, ia tak terkait dengan kelompok teroris manapun [baca: K.H. Baasyir: Tuduhan Pemerintah Malaysia Tak Berdasar]. Namun, Baasyir mengaku, pernah berkenalan dengan Hambali --tersangka penyerangan sejumlah fasilitas Amerika Serikat di Malaysia dan Singapura.
Lebih lanjut Baasyir menuturkan, ada kepentingan tertentu dibalik tudingan yang menyebutkan banyak warga negara Indonesia terlibat dalam kegiatan terorisme internasional. Menurut Ketua Pondok Pesantren Al Mumin ini, sangkaan itu tak didukung bukti dan fakta yang kuat.
Selain itu, meski mengaku belum melihat indikasi ada intervensi asing, Baasyir menyatakan ada kemungkinan isu tadi sengaja ditebar untuk mengacaukan situasi perekonomian Indonesia. "Supaya perekonomian Indonesia terus bergantung kepada negara lain," kata Baasyir [baca: Pernyataan Lee, Ketakutan Singapura].(MTA/Alfito Deannova dan Satya Pandia)
Baasyir menegaskan, ia tak terkait dengan kelompok teroris manapun [baca: K.H. Baasyir: Tuduhan Pemerintah Malaysia Tak Berdasar]. Namun, Baasyir mengaku, pernah berkenalan dengan Hambali --tersangka penyerangan sejumlah fasilitas Amerika Serikat di Malaysia dan Singapura.
Lebih lanjut Baasyir menuturkan, ada kepentingan tertentu dibalik tudingan yang menyebutkan banyak warga negara Indonesia terlibat dalam kegiatan terorisme internasional. Menurut Ketua Pondok Pesantren Al Mumin ini, sangkaan itu tak didukung bukti dan fakta yang kuat.
Selain itu, meski mengaku belum melihat indikasi ada intervensi asing, Baasyir menyatakan ada kemungkinan isu tadi sengaja ditebar untuk mengacaukan situasi perekonomian Indonesia. "Supaya perekonomian Indonesia terus bergantung kepada negara lain," kata Baasyir [baca: Pernyataan Lee, Ketakutan Singapura].(MTA/Alfito Deannova dan Satya Pandia)