Liputan6.com, Jakarta Adrian Rico Palupi, pelaku yang menyalakan petasan saat pertandingan Timnas Indonesia melawan Fiji, terus tertunduk saat digiring polisi.
Ia memohon maaf dan mengakui telah melontarkan kembang api suar (rocket flare), hingga akhirnya menewaskan penonton lain, Catur Yuliantono.
"Saya minta maaf kepada keluarga dan seluruh suporter sepak bola," kata Adrian di Mapolres Metro Bekasi Kota, Senin (4/9/2017).
Advertisement
Adrian mengaku tidak berniat melukai penonton, saat ia melepaskan dua flare usai pertandingan persahabatan tersebut.
"Maaf, maaf. Saya tidak ada niat melukai orang," ujar Adrian saat digelandang petugas masuk ke dalam jeruji Polres Kota Bekasi.
Meski mengaku tak sengaja, polisi akan tetap memproses secara hukum apa yang dilakukan oleh pemuda 25 tahun tersebut.
"Ia mendapatkan flare itu dari toko jual beli online dan dibawa masuk pakai tas oleh pelaku. Korban tewas karena flare yang dilontarkan dari tribun selatan dan mengenai seseorang korban di tribun timur," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombespol Hero Henrianto Bachtiar.
Motif Adrian
Berdasarkan keterangannya, kata Hero, Adrian melepas kembang api suar jenis rockets flare secara sepontan.
"Sebetulnya ia sadar kalau roket flare itu dinyalakan akan ganggu pertandingan, makanya oleh tersangka dinyalakan setelah pertandingan selesai. Namun, tersangka juga tidak menyangka kalau tembakan flare akan mengenai korban," jelas dia.
Hero mengatakan, motif Adrian melakukan itu adalah karena euphoria pertandingan bola semata. Adrian yang diketahui gemar menonton sepak bola itu, sengaja menyiapkan sejumlah flare sebagai cara dan rasa bangganya untuk mendukung para pemain Indonesia.
"Dia sering nonton bola. Namun, baru kali ini dia membeli itu (kembang api). Katanya, karena apa? Karena ini untuk Timnas Indonesia," kata Hero sembari mengepalkan tangannya, mengulangi pernyataan Adrian.
Â
Advertisement