Liputan6.com, Myanmar - Di Rumah Sakit Cox Bazar, sekitar dua jam dari perbatasan Myanmar-Bangladesh, para dokter merawat sekitar 31 pria yang tiba dalam keadaan stress dan ketakutan. Mereka menderita patah tulang dan luka tembak di bagian kaki atau tangan.
Mereka membawa kisah kematian atau pelarian yang memilukan dari operasi pembersihan pemberontak oleh militer di Myanmar.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Selasa (5/9/2017), rumah sakit yang sudah kewalahan menangani para pengungsi Rohingya ini kemungkinan akan menerima lebih banyak lagi arus pengungsi Rohingya.
Advertisement
Sebelumnya, kericuhan berdarah di Rakhine pada 2012 menyebabkan 100 ribu warga Rohingya mengungsi di berbagai pengungsian di Bangladesh. Hingga kini banyak yang masih bertahan di pengungsian tersebut.